Jumat, 13 November 2009

Apakah Formula Bisnis Halal dan Legal

Apakah Formulabisnis Legal dan Halal

OF COURSE. Semua bisnis yang diajarkan di Formulabisnis 100% legal, dan bukan "bisnis penipuan (haram / illegal). Penamaan "Formulabisnis" supaya mudah diingat saja dan bukan karena bisnis yang diajarkan illegal.

Formula di sini bermakna Disini diajarkan bagaimana Formula yang tepat untuk menghasilkan uang di dunia maya (internet)...

Dan ingat yang diajarkan di Formulabisnis bukan MLM anda tahu MLM penuh kontroversi karena ada yang mengatakan haram dan tidak (Dikatakan haram jika tidak ada produk dan merugikan downline paling bawah sedangkan downline yang di atas enak-enakan), Formulabisnis bukan investasi riba, bukan money game, bukan judi, tanpa cari member, apalagi menjadi downline orang lain. Formulabisnis adalah bisnis yang Halal, Legal, Elegan dan Terhormat.

Apakah Formulabisnis Cocok Untuk Pemula


Ya, Formulabisnis sangat cocok bagi Anda yang pemula atau baru ingin mencoba memulai bisnis online. Karena Formulabisnis memang didesain untuk para pemula.


Anda jangan ragu dan khawatir Anda tidak bisa menjalankan bisnis online. Justru di sinilah Anda akan dibimbing untuk memulai bisnis online dari NOL, dari dasar. Yaitu dengan adanya konsultasi gratis selama 100 hari, jadi anda jangan takut akan menemukan kesulitan di tengah jalan, toh Anda bisa konsultasi untuk memecahkan masalah yang Anda alami.


Saya awalnya Gaptek dengan Bisnis Online bahkan untuk membuat Blog pun saya tidak bisa, tapi begitu bergabung dengan Formulabisnis, Anda bisa lihat sendiri inilah Blog saya walaupun sederhana tapi saya merasa puas karena bisa menciptakan Blog hasil karya sendiri di bawah panduan Formulabisnis dari Pa Joko Susilo.


Apakah Formulabisnis Hanya Untuk Pemula


Tidak, Formulabisnis memang direkomendasikan untuk Pemula tapi bukan berarti yang sudah webmaster tidak diperbolehkan bergabung dengan Formulabisnis. Formulabisnis bisa diikuti oleh semua kalangan, baik itu sebagai pencari kerja sampingan, pegawai, karyawan, penggangguran, ibu rumah tangga, mahasiswa bahkan pelajar sekalipun.


Bahkan banyak mahasiswa dan pelajar yang sukses bersama Formulabisnis, contohnya saya sendiri….hehehe Ada juga yang masih SMA namanya Iman Daryanto yang sudah mampu meraup Dollar US$ 119,5 hanya dalam seminggu karena mengikuti apa yang diajarkan Uang panas. Untuk lebih jelas silahkan Klik DI SINI dan baca dibagian Kisah Sukses Client Formulabisnis.


Apakah Mudah Untuk Menjalankannya

Sebagian orang mengatakan bahwa bisnis online itu mudah, sebagian orang mengatakan bahwa bisnis online itu susah. Kalau saya sendiri merasa bahwa bisnis online itu sangat mudah. Yang jelas, bisnis online akan susah jika Anda menganggapnya susah, dan akan mudah jika Anda menganggapnya mudah. Sama seperti dalam bisnis apapun (entah itu online atau offline), cara pandang Anda yang akan menentukan apa yang Anda rasakan, apakah itu mudah atau susah.

Yang jelas juga, bisnis online akan susah jika Anda tidak tahu caranya dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karenanya segera pesan panduan bisnis uangpanas untuk membantu memulai dan mempermudah jalan Anda dalam berbisnis di dunia internet.

Apa Yang Kita Dapatkan di Formulabisnis

Banyak sekali, kita akan mendapatkan banyak macam bisnis yang benar-benar menghasilkan Uang, baik itu dalam bentuk Rupiah maupun Dollar. Dan bisnis-bisnis tersebut tidak begitu saja diberikan pada Anggota Formulabisnis, karena sebelumnya akan di uji coba oleh pemilik situs Formulabisnis yaitu Pa Joko Susilo Jika sesuai dan benar-benar menghasilkan Uang akan diinformasikan ke Anggota Formulabisnis.

Menurut saya Formulabisnis bukan hanya sekedar bisnis tetapi Tempat Konsultasi Bisnis yang memberikan kita Jalan untuk mendapatkan penghasilan dari Internet. Makanya Formulabisnis disebut juga Lowongan Kerja Dari Rumah.

Apakah Formulabisnis Sama Seperti Bisnis Lain

Banyak perbedaan antara dengan bisnis lainnya, walaupun ada sedikit kesamaan tapi itu wajar dan keunggulannya pun sama bedanya. Bisnis selain Formulabisnis hampir rata-rata hanya Fokus ke SATU bisnis tersebut dan tentunya penghasilan yang akan kita dapatkan pun Ala kadarnya. Sedangkan di Formulabisnis kita akan mendapatkan berbagai Peluang Bisnis, bukan hanya SATU, DUA atau TIGA. Dan peluang bisnis tersebut tidak sulit untuk dijalankan, toh kalau pun kita kesulitan kita bisa Konsultasi dengan Pa Joko Susilo Gratis.dan kita nanti kan diberi posting2 yang bisa kita gunakan untuk bisnis online agar sukses

Mengenai apa saja yang akan diajarkan dari Uang Panas, silahkan Anda lihat di situs Formulabisnis silahkan Klik DI SINI. Saran saya segeralah bergabung dan dapatkan Tips dan Trik mendapatkan Rupiah - Dollar dari berbagai bisnis sederhana di Internet.

Apakah Ini Penipuan?

Saya tegaskan kepada Anda, bahwa ini sama sekali bukan penipuan. Saya seorang yang beriman, jadi saya pantang mengambil uang dengan jalan yang haram (menipu). Saya tidak nekat memasukkan batu neraka ke dalam perut saya dan keluarga hanya untuk beberapa puluh juta rupiah.

Saya jamin, Anda benar-benar berpeluang mendapat uang dari internet melalui ide-ide bisnis yang diajarkan Pa Joko Susilo. Hanya saja harap difahami bahwa Anda harus bekerja dan berusaha dalam menjalankannya karena saya tidak mengajarkan cara dapat uang tanpa kerja atau cara kaya mendadak. Bisnis-bisnis yang saya ajarkan butuh waktu beberapa minggu untuk bisa dipetik hasilnya, walau ada juga yang cukup 1-2 hari saja.
Untuk tau lebih jauh tafadhal klik di SINI..

Selasa, 10 November 2009

Rahasia Penipuan Cetakuang.com

Sahabat Muslim kaya berkah sekalian..., ada banyak bisnis di internet yang termasuk dalam kategori haram, walaupun banyak juga yang sebenarnya halal dan sangat prospektif, nah dalam postingan kali ini ane tampilin salah satu bisnis yang HARAM itu..., jadi hati-hati dalam memilih bisnis ya....!!! Bombastis boleh, Cepet Kaya itu boleh , tapi jangan sampai menerjang larangan Sang Khaliq ya.... :-) Mari kita simak......

Beritamaya.wordpress.com – Jangan pernah tertipu dengan “bisnis” yang ditawarkan oleh situs http://www.cetakuang.com. Jangan pernah terjebak dengan tipu-muslihat dan rayuan gombal pada halaman website itu!

WWW.CETAKUANG.COM menawarkan:
Rahasia Mengambil Uang di ATM Tanpa Mengurangi Saldo Awal???

Jika anda terpengaruh oleh OMONG-KOSONG yang ditawarkannya dan terjerumus ke dalam JEBAKAN rayuan gombalnya, maka anda akan dijadikan BUDAK oleh pemilik situs tersebut. Ini buktinya:

inilah-penipuan-cetakuang.com

Itulah rahasia “mengambil uang di ATM” yang dia tawarkan!

Anda dijadikan reseller yang bertugas untuk mencarikan korban-korban lain (pembeli-pembeli baru). Anda hanya akan mendapatkan komisi jika berhasil merekrut/mengajak orang lain untuk menjadi “pembeli” di cetakuang.com.

Jadi? Masihkah anda berpikir akan diajari rahasia njebol mesin ATM?

Silahkan download “rahasia” penipuan cetakuang.com di sini:
Download_cetakuang.com-ambil-uang-di-atm.zip
Download_cetakuang.com-ambil-uang-di-atm.pdf

anti_scam_reminder_keychain-p146787785398359979td8i_210

Kepada pemilik situs penipu dan reseller budak-budaknya, segera hentikan penipuan kalian sekarang juga!!!
.

NB:
Bagi yang punya web/blog, silahkan copy-paste artikel ini untuk mencegah bisnis tipu-menipu yang haram ini, terima kasih.(boy/sanji/atenk/jajang)

Bisnis Tipu-Menipu Smart Machine System

Sahabat Muslim kaya berkah sekalian..., ada banyak bisnis di internet yang termasuk dalam kategori haram, walaupun banyak juga yang sebenarnya halal dan sangat prospektif, nah dalam postingan kali ini ane tampilin salah satu bisnis yang HARAM itu..., jadi hati-hati dalam memilih bisnis ya....!!! Bombastis boleh, Cepet Kaya itu boleh , tapi jangan sampai menerjang larangan Sang Khaliq ya.... :-) Mari kita simak......

Hentikan Semua Bisnis Penipuan Smart Machine System !!!

bisnis-para-penipu-smart-machine-system

Smart Machine System (SMS) adalah PENIPUAN !!!
Jangan pernah mengikuti bisnis penipuan ini!
Versi LAMA ataupun VERSI BARU, semua SAMA SAJA!!!

Bacalah dahulu beritanya di forum ini:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2109507

Jumlah situs penipuan SMS ini ada 600, bahkan lebih. Lihat daftarnya di sini:
http://sanjisan.wordpress.com/2009/07/30/600-situs-bisnis-penipuan-scam-di-indonesia/

Inilah kata2 pada web2 penjual smart machine system:
- TIDAK PERLU MEMBUAT/MEMBELI WEB
- HANYA MENGATUR BEBERAPA SETTINGAN
- DAN UANG AKAN DATANG DENGAN SENDIRINYA

Itulah kebohongan mereka. Itu hanya RAYUAN GOMBAL!!! OMONG KOSONG!!! Tidak sesuai dengan kenyataan.

Jika anda ikutan smart machine system, anda nanti harus membeli web (domain/hosting), lalu upload file, setting2 database. Setelah punya web yg tampilan dan isinya SAMA PERSIS dengan 600 situs di atas, maka anda harus melakukan promosi kemana2 untuk menjual SMART MACHINE SYSTEM, sama seperti mereka yg menjual SMART MACHINE SYSTEM kepada anda.

Di web anda nanti juga ada RAYUAN GOMBAL & OMONG KOSONGnya, untuk menarik member baru, sama seperti mereka, para penipu. Situs anda nanti jg hrs berhadapan dengan forum2/blog2 yg membongkar PENIPUAN, seperti blog ini.

bisnis-penipuan-smart-machine-systemstupid machine system

Masihkah anda tertarik untuk ikutan BISNIS TIPU-MENIPU ini?
SAY NO TO SCAM!

Kunjungi:
http://stupid.machinesystem.info

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2109507

http://sanjisan.wordpress.com/2009/07/30/600-situs-bisnis-penipuan-scam-di-indonesia/

http://smartmachinesystem.wordpress.com/2009/09/01/smart-machine-system-adalah-penipuan/

Selasa, 03 November 2009

Mengubah Utang Menjadi Kekayaan

Pak Hasan, kolega saya di Institut Kemandirian. Suatu ketika ia menyampaikan ceramah singkat setelah shalat zuhur. Ceramahnya tentang seorang pengusaha di Bandung. Suatu ketika, sang pengusaha ditimpa bencana. Ia pun down dan frustasi. Bisnisnya hampir-hampir hancur. Sang pengusaha lalu melakukan perjalanan dari mesjid ke mesjid. Dari perjalanan inilah, ia memperoleh pola pikir baru. Ia benar-benar tercerahkan.

Pencerahan yang ia alami adalah tentang shalat. Untuknya dulu, shalat adalah aktivitas jeda di tengah kesibukan bekerja. Sekarang berubah menjadi: ”Kerja adalah aktivitas selingan untuk menunggu shalat”.

Perubahan yang dilakukan sang pengusaha ini ternyata berhasil membuat bisnisnya meningkat lagi. Ia bahkan merubah sistem bisnisnya sesuai prinsip baru tersebut. Bisnisnya bisa kembali maju seperti semula.

Itulah isi ringkas dari ceramah Pak Hasan. Cerita tentang sang pengusaha itu menyentak hati saya. Saya dan semua jamaah shalat zuhur langsung berniat dan bertekad untuk juga membuat perubahan yang sama.

Nah saudara, itulah hebatnya pikiran. Ia menjadi awal dari tindakan yang bisa membuat perubahan menuju pada kesuksesan. Karenanya, gunakanlah pikiran anda untuk mendukung anda, bukan untuk mensabotase kesuksesan diri anda sendiri.

Dalam kaitannya dengan topik: ”Kaya dari berutang”, maka diperlukan beberapa pola pikir yang yang mendasarinya. Dengan pola pikir ini, maka kondisi kaya dari utang menjadi mungkin.

Penolakan pada pola pikir ini akan menjauhkan anda menggunakan utang sebagai alat menuju kaya. Anda akan menghindari utang. Langkah-langkah yang diterangkan berikutnya mungkin menjadi tak berarti. Itulah sebabnya, kenapa bagian ini menjadi bagian mendasar yang sangat penting.

Bagian kaya sejati memberikan gambaran pada anda tentang tujuan yang ingin diraih. Dari sana lah semuanya berasal. Setelah tujuan jelas, maka anda harus mempersiapkan diri. Inilah fungsinya bagian menjadi achiever. Dengan menjadi achiever berarti anda telah siap untuk melangkah menuju tujuan kaya sejati. Nah, sekarang saatnya anda memilih alat. Apakah anda mau gunakan mobil, motor, sepeda, kereta, pesawat terbang, kapal laut, atau hanya jalan kaki?

Naik pesawat terbang bisa lebih cepat menghantar anda ke tujuan. Tapi bila anda belum terbiasa menggunakan pesawat terbang, tentu tidak mudah juga. Apalagi bila di benak anda tersimpan file-file buruk tentang pesawat terbang. Misalnya tiketnya mahal, bahaya karena pesawat terbang bisa jatuh, ada tetangga yang meninggal karena kecelakan pesawat terbang, dan sebagainya.

Nah, untuk memutuskan menggunakan pesawat terbang, anda tentu saja harus mengganti file-file buruk di benak anda itu. Ganti lah file buruk itu dengan file baik. Misalnya, menggunakan pesawat terbang itu lebih nyaman, cepat, relatif aman dibanding yang alat transportasi lain, lebih bergengsi, terjamin asuransi, dan sebagainya.

Sama juga dengan utang. Untuk menggunakan utang sebagai alat meraih kualitas kaya sejati, maka anda harus mengganti file buruk di benak anda tentang untang dengan file baik. Dengannya, anda akan semangat melakukannya. Berbagai rintangan, hambatan dan masalah yang kemudian terjadi akan anda hadapi dengan lapang dada, kreatif dan fokus.
Lalu, apa saja file-file baik yang harus mengganti file-file buruk di benak anda. Bila menyangkut utang, maka ada lima file baik yang anda butuhkan bila anda ingin menggunakan utang. Berikut kelima file baik tersebut.

1. Utang itu baik-baik saja.

Berutang adalah hal yang baik-baik saja. Utang itu tidak buruk. Ia tergantung kepada orangnya. Utang bisa buruk di tangan orang yang lemah dan salah. Tapi utang bisa baik dan memperbaiki di tangan orang yang kuat dan benar. Itulah sebabnya, bila anda mau kaya dari utang, anda harus mempunyai kualitas achiever. Para achiever adalah orang-orang yang kuat dan teguh memegang kebenaran.
Suatu ketika, saya baca buku Pak Quraish Shihab. Judulnya Lentera Hati. Salah satu bab dalam buku itu menerangkan adanya kesamaan antara agama (dalam bahasa Arab istilahnya : Din) dengan utang (dalam bahasa Arab istilahnya: dain).

Akar kata agama dan utang ternyata sama. Pak Quraish menyimpulkan bahwa bila anda beragama dengan benar, maka hal itu sama saja seperti anda membayar utang pada Allah SWT. Apakah anda merasa berutang pada Allah karena telah memberikan banyak nikmat untuk anda?
Terus terang saja, uraian Pak Quraish mengagetkan saya. Hal itu adalah pencerahan baru untuk saya. Salah satu motivasi saya menulis buku ini adalah uraian tersebut. Selama ini di benak saya pun tersimpan file: ”Utang itu buruk”. Dengan begitu saya berusaha sekuat tenaga menghindarinya. Sekarang, file itu telah berganti menjadi: ”Utang itu baik-baik saja”.

Dengan yakin bahwa utang adalah hal yang baik-baik saja, maka anda sedang membuka pintu peluang menggunakan utang dengan sebuah rencana yang baik. Iya, kan? Mungkinkah anda membuat rencana yang baik akan sesuatu yang menurut anda buruk? Bagi anda yang masih manusia normal, nggak mungkin, kan?

Misalnya korupsi. Korupsi adalah sesuatu yang buruk. Apakah ada orang yang merencanakan korupsi dengan sangat baik sehingga tidak pernah terungkap? Banyak. Siapa mereka? Tentu saja mereka orang-orang yang jahat. Hanya orang jahat yang merencanakan keburukan dengan sangat baik dan rapi. Pernahkah anda korupsi? Bila pernah, bertaubatlah segera.

2. Utang adalah alat yang hebat.

Pernahkah anda mendengar istilah BODOL? Istilah ini kepanjangannya adalah Berani Optimis Duit Orang Lain. Istilah BODOL sering dilekatkan pada orang yang mau wirausaha tetapi nggak punya modal. Modal mereka adalah keberanian dan optimismenya saja.

Banyak orang yang sukses dengan prinsip BODOL ini. Tentu, pada prakteknya bukan hanya berani dan optimis saja modalnya, tapi juga didukung hal-hal lain, seperti kompetensi, komunikasi yang bagus, relasi yang banyak dan sebagainya.

Prinsip BODOL membuktikan bahwa utang adalah salah satu alat yang hebat. Nah, di dunia ini banyak alat hebat yang bisa membantu anda meraih sukses. Kita mengenal bola lampu yang ditemukan oleh Thomas Alfa Edison. Setelah melalui 10.000 kali kegagalan, Pak Edison berhasil ’menerangi’ dunia ini. Bola lampu membuat revolusi di dunia. Ia alat yang hebat.

Bola lampu adalah salah satu contoh. Contoh lain ada mesin cetak, motor, mobil, telepon, pesawat terbang, kapal laut, mikroskop, energi atom, lensa, komputer, internet dan sebagainya. Semua alat-alat ini membuat hidup manusia lebih mudah dan lebih nyaman.

Tapi itu semua hanya alat. Manusia di belakang alat itu lah yang menentukan apakah alat hebat itu bisa membangun atau menghancurkan. Pesawat terbang contohnya. Dengan pesawat terbang, anda bisa berpindah tempat di bumi ini dengan cepat, dibanding alat-alat lain. Ketika pesawat terbang digunakan untuk transportasi massal, maka ia bermanfaat besar.

Tapi ketika pesawat terbang digunakan untuk mesin perang, maka kehancuran yang terjadi. Pada perang dunia pertama dan kedua, pesawat terbang berperan sangat besar untuk menghancurkan lawan. Bom atom yang diledakkan Amerika di Nagasaki dan Hiroshima Jepang pada 1945, diangkut menggunakan pesawat terbang. Akibat bom atom itu, terjadi perusakan luar biasa di Jepang.

Sama juga dengan internet misalnya. Dengan alat ini, anda bisa berkomunikasi dengan lebih murah, cepat dan mudah. Tapi, internet juga bisa sangat merusak ketika banyak virus ’dilepas’ ke jaringan. Banyak komputer yang rusak, data hilang, dan sebagainya. Atau ketika internet itu dipenuhi situs-situs porno. Wah, dia benar-benar buruk dan merusak.
Demikian pula halnya dengan utang. Utang adalah akses keuangan yang cepat. Dibandingkan menabung, maka utang bisa menyediakan uang dengan lebih cepat. Kecepatan memperoleh uang ini adalah keunggulan utang.

Misalnya anda seorang karyawan yang ingin berbisnis kecil-kecilan. Modalnya Rp. 5 juta. Anda sebenarnya bisa menabung dari gaji anda sebesar Rp. 500 ribu per bulan. Nah, dengan menabung berarti anda harus menunggu sampai 10 bulan dulu agar uang Rp. 5 juta itu ada di tangan anda.

Bagaimana dengan utang? Dibutuhkan berapa lama untuk mendapatkan Rp. 5 juta? Mungkin tidak sampai satu bulan. Anda bisa menghubungi lembaga keuangan mikro untuk mendapatkan modal tersebut. Setiap bulan anda bayar utang itu dengan mencicil. Nah, karena uang Rp. 5 juta itu digunakan untuk bisnis, maka anda bisa mencicil utang itu bukan dari gaji anda, tapi dari hasil bisnis anda.
Anda mungkin bertanya: ”Oke lah utang itu lebih cepat, tapi resikonya kan juga lebih besar?” Yap, anda relatif benar. Mengapa relatif benar? Karena utang itu akan menimbulkan resiko besar, bila anda tidak siap. Tapi, bila anda siap, resiko itu jadi mengecil.

Berbisnis dengan modal dari utang akan beresiko besar bila anda belum tahu apa-apa tentang bisnis itu. Atau anda percayakan saja bisnis itu ke orang lain yang juga belum berpengalaman. Atau anda berbisnis di bidang yang sudah ditinggalkan orang lain. Atau lagi, anda berbisnis di bidang yang melawan pesaing yang sudah besar.

Tapi, resiko bisnis itu menjadi mengecil bila anda sudah berpengalaman di bisnis itu atau bekerja sama dengan orang yang sudah berpengalaman. Modal bisnisnya bukan semua dari anda, tapi ada juga dari orang lain. Atau anda membeli waralaba bisnis yang sudah terbukti kehandalan sistemnya. Nah, banyak kan cara untuk mengecilkan resiko bisnis. Bila demikian yang anda lakukan, maka anda berutang pun untuk dapat modal bisnis, kemungkinan anda untuk sukses menjadi lebih besar.

3. Utang adalah salah satu sumber kekayaan.

Siapa orang paling kaya yang anda tahu di Indonesia ini? Darimana beliau (orang kaya tersebut) memperoleh kekayaannya? Kerja keras? Pasti. Orangnya jujur terpercaya? Pasti. Beliau sangat kompeten? Pasti juga.

Hal-hal yang disebutkan di atas adalah fondasi bagi siapapun untuk meraih kekayaan. Tapi, apakah semua orang kaya itu benar-benar kaya? Belum tentu. Ada banyak orang kaya yang tidak benar-benar kaya. Kekayaannya bisa saja banyak, tapi cenderung tetap. Pertambahannya kecil.

Nah saudara, anda boleh percaya boleh tidak. Orang-orang yang benar-benar kaya adalah orang-orang yang mempunyai fondasi kekayaan tersebut, dan mereka menggunakan utang sebagai salah satu sumber kekayaannya. Orang kaya yang tidak menggunakan utang, maka kekayaannya sangat mungkin terbatas. Tapi orang kaya yang juga menggunakan utang, maka kekayaannya bisa bertambah dengan cepat.

Kenapa?

Karena ketika anda hanya mengandalkan kemampuan uang anda sendiri, maka anda akan terbentur oleh keterbatasan uang anda. Tapi, ketika anda menggunakan utang, maka batas jumlah uang anda itu menjadi tidak ada. Bila anda berbisnis, maka modal anda bisa dikatakan tidak berbatas bila menggunakan utang. Hasilnya? Ya,... juga tidak berbatas.

Inilah kunci orang-orang yang benar-benar kaya. Mereka gunakan utang sebagai alat meraih kekayaan. Mereka atasi ketakutan akan utang itu dengan perhitungan yang akurat dan kemampuan yang terasah. Mereka berani mencobanya. Pada kenyataannya, mereka juga gagal koq menggunakan alat ini. Tapi kegagalan itu lah yang justru menajamkan perhitungan mereka dan membesarkan keberanian mereka. Keseimbangan antara kebesaran keberanian dan ketajaman perhitungan akan utang ini lah yang membuka pintu kekayaan luar biasa.
Apakah anda sudah siap untuk jadi orang yang benar-benar kaya? Gunakan uang anda untuk itu. Dan gunakan juga utang!

4. Utang, dekatilah...

Saudara, anda sudah tahu sekarang tiga file baik tentang utang. Utang itu baik-baik saja, alat yang hebat dan sumber kekayaan. Karena itu, dekati lah utang saudara.

Anda, saya yakin, senang berdekatan dengan hal-hal atau orang-orang yang baik dan hebat, kan? Nah, tiga file baik sebelumnya telah membuktikan bahwa utang memenuhi kriteria baik dan hebat ini, kan? Karena itu, mulailah dekati utang.

Pada prakteknya, mulailah tidak alergi dengan lembaga-lembaga keuangan seperti bank. Bahkan, bukan hanya tidak alergi, tapi anda mulai senang dengan fungsi bank yang lain, yaitu memberi utang. Inilah sebenarnya fungsi bank yang lebih hebat dari memberikan keamanan pada uang anda yang anda simpan disana. Bank adalah sumber uang. Utang adalah jalannya.

Pada bab-bab berikutnya, anda akan dipandu untuk menggunakan kekuatan bank dalam memberikan utang ini untuk kesuksesan anda. Bukan hanya kesuksesan bank semata.

Pada prakteknya lagi, ternyata sumber utang itu bukan hanya bank, tapi juga orang-orang di sekitar anda. Orang-orang di sekitar anda kan punya uang, sedikit atau sebanyak apapun. Nah, itu berarti anda bisa gunakan uang tersebut melalui jalan sah dan halal yang namanya utang.

Anda boleh percaya atau tidak, orang-orang di sekitar anda sebenarnya sangat senang bisa memberi utang pada anda. Toh, anda teman mereka. Mereka tahu anda orang baik. Tentu, asal tujuan dan cara anda berutang adalah benar dan baik. Iya, kan?

5. Utang harus dikembalikan.

Ini pola pikir tentang utang yang sangat penting. Tanpa pola pikir ini, sebaiknya anda jangan pernah berutang. Bukannya kekayaan dan kesuksesan yang akan anda raih, tapi justru kecelakaan dan mungkin penjara. Itu bila anda berutang.
Bagaimana bila orang lain yang berutang?

Sama saja. Utang itu pun harus dikembalikan pada anda. Jadi, baik anda yang berutang atau orang lain yang berutang pada anda, maka utang itu harus dikembalikan. Inilah pola pikir dan prinsip sangat penting bila anda ingin kaya dari utang. Utang itu harus dikembalikan.

Bagaimana bila utang anda justru tidak ditagih oleh yang punya uang? Sama saja. Anda harus kembalikan.
Bagaimana bila utang anda justru dihadiahkan oleh yang punya uang? Saran saya: Tolak. Jangan mau. Katakan terima kasih padanya, lalu tolak. Anda mampu mengembalikan utang itu koq. Kenapa harus dihadiahkan? Dengan menolak, anda tetap mempertahankan nilai baik di mata semua orang. Tentu saja, dalam kasus ini, anda harus juga melihat kondisi anda. Bila kondisi anda memang sedang sangat susah, maka tidak apa-apa juga anda menerima hadiah itu. Tapi tetap dengan satu syarat. Bila anda lalu memiliki kemampuan, maka anda akan juga menghadiahi orang tersebut. Tidak mesti dalam bentuk uang. Bisa dalam bentuk hadiah barang. Dengan begitu, anda dan dia sudah sama-sama berbuat baik.

Bagaimana bila orang lain yang berutang pada anda. Lihatlah kemampuannya. Bila ia berada dalam keadaan susah, maka silakan menghadiahkan utang tersebut padanya. Semuanya atau sebagian. Dan yakinlah, tindakan anda tersebut adalah perbuatan mulia dan akan dibalas dengan balasan yang lebih baik lagi.

Terus terang saja, kalau tentang utang, banyak orang yang pola pikirnya justru berbeda. ”Pengennya dapat utang, tapi nggak mau atau malas mengembalikan”. Wah, dengan pola pikir begini, anda tidak akan pernah kaya dari utang.
Alasan penting kenapa utang harus dikembalikan adalah kepercayaan. Bila anda tidak atau telat mengembalikan utang, maka kepercayaan orang lain pada anda akan menurun dan akhirnya rusak. Ini kondisi yang sangat buruk. Bila orang-orang lain sudah tidak percaya pada anda, maka jalan anda menuju sukses makin kecil, terjal dan lebih banyak rintangannya. Awal dari kesuksesan anda adalah kepercayaan orang lain pada anda.

Sayangnya, banyak orang yang sudah ’gila’. Mereka menukar kepercayaan dengan uang. Sayang sekali. Padahal bila kepercayaan sudah ternoda, uang sebanyak apapun akan susah menggantinya.
Tekanan hidup di jaman sekarang ternyata bisa membuat orang menjadi ’gila’. Uang telah menjadi hal yang sangat penting. Sampai bisa lebih penting dari kepercayaan, keluarga, agama, gelar, ilmu, rasa malu, nilai-nilai luhur kemanusiaan dan sebagainya. Bila sudah begini, para orang ’gila’ ini bisa melakukan apa saja demi uang. Meski dengan resiko yang luar biasa besarnya.

Banyak kasus tentang utang di Indonesia yang bisa kita jadikan pelajaran. Ada pengusaha pertanian yang membuat program investasi yang nggak rasional. Bisa memberikan keuntungan sampai 30% per bulan dari modal.

Pada bulan-bulan pertama program itu berjalan lancar. Para investor benar-benar mendapatkan keuntungan sebesar 30% dari modal yang ditanamnya. Mereka pun berinvestasi lagi. Terus begitu. Sampai pada akhirnya, bisnis pertanian itu pun terbuka topengnya. Ternyata, bisnis itu hanya omong kosong. Lahan pertanian yang dikelola tidak seluas yang dipromosikan. Jelas hasilnya pun tidak memadai dibanding investasi yang didapat.

Keuntungan 30% dari modal dibayarkan dari dana investasi yang baru. Seperti gali lobang tutup lobang. Hanya saja lobang yang digali makin besar dari bulan ke bulan. Dan terbongkarlah topeng itu. Masyarakat tahu kebohongan bisnis itu. Dana investasi itu jadi utang yang harus dikembalikan. Ketika kemampuan bayarnya tidak ada, sang pemilik bisnis pertanian fiktif itu pun jadi buronan. Lalu diproses pengadilan dan menginaplah ia di hotel prodeo. Masyarakat yang kena tipu ternyata banyak sekali. Koq bisa ya?

Saudara, itulah lima pola pikir tentang utang yang bisa membuat anda menjadi kaya. Gantilah file-file buruk tentang utang di benak anda dengan lima file baik tersebut. Bila ini sudah anda lakukan, berarti anda sudah siap menggunakan utang sebagai alat meraih kekayaan. Langkah selanjutnya, anda harus mengetahui dan menguasai keterampilan mengelola utang ini.
Syukron ila: Mas Supardi Lee

Tiga Langkah Menuju Bisnis yang Sukses

Tiga Langkah Menuju Bisnis yang Sukses
Sebuah survey oleh lembaga penelitian internasional beberapa waktu yang lalu mengungkapkan bahwa sebagian besar karyawan perusahaan tidak “happy” dengan alasan mereka tidak puas dengan gajinya dan khawatir akan masa depan mereka setelah pensiun. Kenapa?

Baik. Kita langsung ke topik utama saja yaitu soal uang, yang bagi kebanyakan orang merupakan salah satu parameter ketentraman hidup. Ada tiga cara untuk memperoleh uang banyak dalam waktu singkat. Pertama, menang undian berhadiah. Kedua, dapat warisan dan yang ketiga menikahi orang kaya.

Meskipun ketiga cara itu singkat tapi kalau kita perhatikan ada satu faktor utama yang membuat ketiga hal agak sulit direalisasikan. Faktor ini adalah kontrol. Anda tidak punya kontrol kapan Anda dapat warisan atau menang undian. Nikah dengan orang kaya pun saingannya pasti berat dan butuh keberuntungan besar.

Harusnya ada cara efektif dan Anda punya kontrol disitu.

Betul – Anda perlu memulai bisnis. Cara ini lebih efektif bahkan dibandingkan dengan menyimpan uang di bank dan menyerahkan uang Anda untuk dimain-mainkan oleh fund manager.

Ada dua mentalitas dalam dunia kerja. Anda bekerja untuk orang lain atau Anda mempekerjakan orang lain. Anda bekerja untuk bisnis orang lain atau Anda memiliki bisnis sendiri.

Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa bekerja untuk orang lain itu adalah buruk. Banyak sekali alasan bagus untuk menjadi karyawan orang lain. Misalnya, bekerja untuk suatu perusahaan membuat Anda belajar bagaimana suatu bisnis berjalan sehingga Anda bisa membuka bisnis sendiri. Faktanya, saya pernah menjadi karyawan di beberapa perusahaan selama kurang lebih 10 tahun.

Dengan kata lain, Anda bekerja untuk orang lain sambil belajar dan dibayar untuk pendidikan Anda. Banyak orang-orang sukses yang berangkat dari bawah dengan belajar bekerja dari orang lain. Pengalaman ini yang tidak bisa dibeli. Bayangkan ketika Anda sekolah Anda harus membayar pendidikan. Dengan menjadi pekerja, boss Anda membayar biaya belajar Anda. Deal yang jauh lebih bagus kan?

Nah, sekarang kita asumsikan bahwa Anda sudah membuat keputusan untuk memulai sebuah bisnis. Anda sudah belajar dari pengalaman orang-orang lain di dunia bisnis. Sekarang Anda punya cita-cita untuk menjadi……istilahnya: pengusaha atau entrepreneur.

Definisi pengusaha adalah:

* Orang yang menjalankan bisnis dengan sukses
* Dia menggunakan bisnisnya untuk menghasilkan pendapatan pasif (passive income)
* Dia berekspansi atau menjual bisnisnya

Menurut kamus, definisi “pengusaha” mengikutsertakan kata “risiko”. Ini penting karena untuk menjalankan bisnis Anda harus menginvestasikan uang dan waktu. Ada kemungkinan Anda tidak memperoleh apapun dan bisnis Anda jatuh. Ini bagian dari permainan dan ada tiga hal yang harus Anda sadari sebelum memulai sebuah bisnis.

Pertama, buat intensi. Ini penting karena kebanyakan dari kita hanya ingin menikmati hasil akhir tanpa mau menjalani proses step-by-step. Intensi diperlukan untuk memelihara semangat Anda, terutama ditahap-tahap awal yang berat. Kesempatan Anda untuk menjadi sukses bisa naik 80% dengan kekuatan intensi ini. Anda lebih yakin melangkah dan tidak bingung untuk memulai bisnis.

Kedua, menetapkan tujuan (goals). Alokasikan waktu untuk menuliskan apa saja tujuan Anda berbisnis. Tulis diatas kertas dan letakkan di tempat-tempat yang Anda bisa lihat. Misalnya kaca kamar mandi.

Tujuan diperlukan sehinga Anda konsisten dalam perjalanan bisnis Anda. Kenapa? Karena jalan menuju sukses akan penuh dengan rintangan. Pengusaha sukses meraih kesuksesannya dengan jatuh bangun melewati banyak hambatan di perjalanan. Anda jatuh, Anda bangun lagi. Dua hal yang akan terjadi: Anda akhirnya sukses atau Anda selesai. Kalaupun Anda selesai orang lain akan angkat topi dan menghargai perjuangan Anda. Pengalaman Anda pun semakin kaya.

Ketiga, keberuntungan. Mereka yang sukses tidak bisa bilang mereka tidak beruntung. Keberuntungan sangatlah penting. Tetapi keberuntungan tidak akan datang kalau kita tidak mencoba. Anda harus mencoba sekali, dua kali, dan seterusnya hingga pintu keberuntungan terbuka. Mereka yang sukses diberkahi keberuntungan. Triknya adalah jangan berhenti mencoba sampai akhirnya keberuntungan menghampiri Anda.

Dengan mencoba terus menerus Anda akhirnya menjadi mahir dan mengerti cara paling efektif dalam berbisnis. Okay, banyak orang bilang, “9 dari 10 orang dalam bisnis akan gagal”. Tidak perlu khawatir karena Anda masih punya kemungkinan 10% untuk sukses. Bandingkan dengan kemungkinan menang undian berhadiah. 10% adalah angka yang realistis dan terbuka untuk keberhasilan.

Sekarang bagaimana memulai langkah awal berbisnis. Bisnis adalah tindakan dan tindakan adalah kepanjangan dari pemikiran. Pemikiran sendiri timbul setelah ide turun. Jadi langkah pertama adalah mencari ide tentang bisnis apa yang paling cocok untuk Anda.

Saya memiliki filosofi bahwa ide muncul dari ketenangan didalam. Coba observasi diri Anda dan lihat apa yang Anda punya yang bisa Anda tawarkan ke dunia. Lihat keahlian dan ketrampilan Anda. Kemudian perhatikan sekeliling dan amati kegiatan-kegiatan yang mungkin cocok dengan apa yang Anda punya dan Anda yakin Anda bisa mengerjakannya lebih baik.

Anda bisa memulai dari hal yang Anda suka atau apapun yang Anda biasa lakukan tetapi kali ini buatlah dalam konteks bisnis untuk menghasilkan uang. Ide tidak harus kompleks. Rumah makan Padang ada dimana-mana. Yang ditawarkan adalah makanan cepat saji dari Tanah Minang. Sederhana saja kan? Gunakan kreatifitas Anda untuk membuat itu lebih baik dan jangan terjebak ke mentalitas pekerja yang mengharapkan penghasilan tetap dan aman.

Satu hal lagi adalah faktor waktu. Anda perlu kompromi dengan waktu dan menyadari bahwa waktu adalah teman, bukan pesaing. Proses membutuhkan waktu dan kesabaran. Semakin Anda berlatih Anda menjadi semakin ahli. Satu saat hari yang Anda nanti-nantikan akan datang. Di hari itu Anda mengatakan bahwa Anda tidak menyesal melakukan ini semua. Hari dimana Anda merasakan kesuksesan dari usaha Anda sendiri.
Jazakumullah Khoir to: Sang Ustadz

Senin, 02 November 2009

APAKAH SHOLAT BISA BIKIN KAYA?

Diceritakan dalam al-Qur’an, nanti di hari kiamat ada orang Islam yang
dimasukkan di neraka Saqar. Ditanya sama kawan-kawannya yang masuk surga,
“Mâ salaka-kum fî Saqar”, ‘apa yang menyebabkan kamu masuk di neraka Saqar?’
. “Qâlû mâ kunnâ minal-mushâllîn”. ‘Mereka menjawab, kami tidak pernah
melakukan sholat’ [Surat al-Mudatstsir, ayat 42-43].
Tapi, ada beberapa intelektual muslim yang menganggap bahwanya sholat itu
hanya sebuah wasilah, metode dan semacamnya. Para intelektual itu mengatakan
bahwa ‘jika dulu shalat adalah tiang agama, maka kini kita telah memasuki
era modern dimana rasio menghegemoni, diganti menjadi akal adalah tiang
agama’. Mengenai fenomena ini, saya pernah ditanya seorang kawan, di Mesir,
“Mengapa sih para intelektual kok bisa berpendapat seperti itu?”.
***
Ada kesalah-pahaman yang terjadi di antara orang-orang Islam sendiri ketika
menterjemahkan Islam. Islam, dalam hal ini shalat, diartikan secara
material-total. Kita sepertinya tak akan pernah sepakat dengan hal ini.
Sebab memang, sebagaimana kita bisa dapatkan dalam al-Qur’an, al-Qur’an
bermaksud membebaskan orang-orang dari segalanya, namun yang paling utama
dalam pembebasan yang dilakukan al-Qur’an adalah “Yukhriju-hum
Minadz-dzulumât ilan-nûr”, yakni ‘menghantarkan dan membebaskan kalian
(manusia) dari zaman yang penuh kegelapan ke zaman yang terang benderang’
[Lihat, misalnya, surat al-Baqarah 257]. Jadi, risalah utama yang dibawa
Nabi Muhammad saw adalah ini. Lantas, pembebasan ini tidak serta merta kita
pahami secara material -rasional. Sebab, jika kita memahami secara
material-rasional, maka hasilnya akan menjadi lain.
Apa yang dimaksud dengan ‘kegelapan’ pada ayat di atas, tentu bukan
kegelapan dalam arti material; gelap tanpa lampu nan sunyi, remang-remang,
tidak jelas mana pohon dan mana batu. Bukan itu. Demikian pula dengan makna
‘zaman yang penuh dengan cahaya’. Kalimat tersebut tidak bisa diartikan
dengan kemajuan material yang gemerlap kelap-kelip gemerlapnya lampu-lampu
di berbagai kota sekarang ini. Gemerlapnya kota Semarang, Solo, dan lain
sebagainya, itu hanya gemerlap material. Kalau kegelapan dan kegemerlapan
yang dimaksud oleh al-Quran, atau yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw hanya
bermakna material, maka hal tersebut tidak ada bedanya dengan ‘tukang ojek’
atau sopir taksi. Tukang ojek yang ada di Indonesia, sebagaimana kita
ketahui, menghantarkan kita dari tempat yang gelap—bisa pojokan jalan, ujung
gang, terminal, dan lain sebagainya—, menuju rumah kita yang terang dengan
lampu-lampu modern.
Lalu, bagaimana gelap dan terang yang dimaksud dalam al-Qur’an?
***
Tugas yang ada, yang diemban Nabi Muhammad saw, jauh lebih besar dari itu
semua. Zaman yang terang benderang secara material tentu tidak menjamin
adanya ketenangan batin dan nurani manusia. Demikian pula halnya dengan
kegelapan material juga tidak menjamin ketenangan batin dan nurani. Bahkan
kebanyakan maksiat justru dilakukan di kegelapan dan keremangan. Gelap atau
terang secara material, atau nilai materialisme itu sendiri, sangat tidak
menjamin seseorang berlaku baik. Itu sama artinya jika kita menterjemahkan
shalat, dan Islam, secara material.
***
Umat Islam, di kebanyakan negeri berkembang, rata-rata memiliki mental
sebagai ‘orang yang baru saja merdeka’. Sehingga, sangat wajar jika umat
Islam silau dengan kemewahan material yang ada di negeri maju. Akhirnya,
harus kita akui bahwa diri kita memang sering terjebak oleh materialisme.
Ketika kita menganggap bahwa kemerdekaan materialisme adalah segala-galanya,
maka di situlah kita telah lupa diri bahwa ada ‘hal lain’ yang tidak
tersentuh dan tidak ada dalam dunia materialisme.
“Hal lain” itu tidak lain kecuali Allah!!!
Semua ini kalau kembali kepada Allah pasti selesai. Dan, untuk menuju ‘hal
lain’ itu, hanya ditempuh melalui interaksi-interaksi spiritual yang tak
terjangkau oleh akal.
***
Sebenarnya, yang menjebak kita adalah sesuatu yang kasat mata. Kita terlalu
cuek, sehingga apa yang tidak kasat mata dianggap liar. Padahal, sesuatu
yang tidak kasat mata itu belum tentu tidak ada. Ketika Rabiah
al-Adawiyah –tokoh sufi asal Basrah, kota di Irak— sedang stress berat,
pembantu kerajaan berkata kepadanya, “Berzikirlah kepada Allah”. Sontak
Rabiah bilang, “Allah?, mana Allah (tunjukkan kepadaku)?”. Pembantu itu
tentu terdiam. Rabiah saat itu belum sadar kalau dirinya keliru, dengan
mengharapkan kehadiran Allah swt hanya dengan bermodalkan panca indera.
Sesuatu yang tidak kasat mata itu bisa diraih dengan mengoptimalkan
kerjasama antara akal dengan indera yang lain. Angin, mimpi, adalah sesuatu
yang tidak bisa dilihat. Atau setrum listrik. Atau, rasa cinta kita kepada
seseorang yang terkadang membuat kita jadi seperti orang gila. Tidak tahu
mana dan bagaimana cinta itu, tidak tahu pesona apa yang ada pada dirinya,
yang jelas kita merindukan dirinya, dan selalu ingin bertemu. Ini baru
berbicara soal angin, mimpi, cinta, dan kita belum kalau dalam konteks “hal
lain” tadi.
Kalau saja kita diberi kemampuan oleh Allah untuk melihat secara kasat mata
bagaimana langit, bumi, gunung-gunung bertasbih kepada Allah swt. “Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan
tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian
tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi
Maha Pengampun”. (QS 17:44).
Apakah kita hendak mengatakan bahwa “tasbih”-nya langit, bumi dan gunung itu
sebagai sesuatu yang “majazi” alias metaforis belaka?
Kita, manusia, mengatakan demikian, tidak lain, karena kita –dengan akal
kita—tidak mampu menggapai “hal lain” itu. Kita juga tidak mampu menggapai
hal-hal yg Dia kehendaki, yang kadang-kadang berupa hidayah, petunjuk, dan
lain sebagainya. Sehingga, hanya kata “majazi” atau metaforisme sajalah yang
menutup indera nurani kita, setelah mata, telinga dan hidung kita tidak
mampu untuk menggapainya.
Mari kita perhatikan dengan ayat beriku ini :
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. 27:88)
***
Sangat berat memang untuk meyakini sesuatu dimana diri kita sendiri masih
dalam keadaan ragu-ragu. Bahkan ketika keyakinan itu ada, kita senantiasa
berharap agar dapat mengokohkan keyakinan itu dalam petunjuk Allah swt yang
kasat mata. Bahkan hal ini pernah terpikirkan dalam benak Nabi Ibrahim as,
yang akhirnya, walaupun beliau sendiri karena sudah sangat dekat dengan “hal
lain” itu, beliau masih saja bertanya ;
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.”
“Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?”
Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap
mantap (dengan imanku)”.
Allah berfirman: (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu
cincanglah semuanya olehmu.”
(Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian
dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang
kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”. (QS 2:260)
***

Ust. Anis Matta Bicara Soal Uang 5

Belajarlah sedikit latihan menatap supaya sorotan mata kita

kuat, perlu sedikit latihan menatap. Misalnya di pagi hari atau sore hari
menjelang matahari terbenam, antum tatap matahari dan tidak berkedip
matanya. Kalau bisa antum bertahan 1 menit itu bagus, Latihan saja
sendiri. Di dalam kamar ambil lilin, matikan lampu, antum tatap itu lilin
dan matanya tidak berkedip dan tidak berair. Nanti kaiau sudah terbiasa
pandangan matanya kuat.
Jadi kalau olahraga teratur, sirkulasi udara bagus, pikiran jadi segar,
tsaqafah kita bertambah mulai memakai pakaian yang cerah-cerah. Makanya
Rasulullah itu senangnya memakai baju putih. Jangan pakai yang gelap-gelap
atau warna yang tidak menunjukan semangat hidup. Jangan juga berpenampilan
seperti orang tua. Sekadar untuk menunjukkan kita ini kelompok orang-orang
shaleh kita pakai baju taqwa, itu pakaian orang Cina, pakailah baju yang
segar agar dapat menunjukkan bahwa kita ada semangat. Walaupun Anda sudah
berumur pun tetap pakai pakaian yang muda, jangan berpenampilan tua,
Artinya kita harus merendahkan diri, sebab uban tanpa diundang dia akan
datang. Tadi tidak perlu menua-nuakan diri dengan sekadar tampil kelihatan
dewasa, tua, bijak. Tampillah sebagai anak muda yang gesit dan
optimis.Ketiga, bergaullah dengan orang-orang kaya, perbanyak teman-teman
antum dan kalangan tersebut. Ini tidak bertentangan dengan hadits yang
mengatakan dalam bab rezeki lihatlah kepada yang dibawah dan jangan lihat
kepada yang di atas. Antum tidak sedang tamak ke hartanya, tetapi antum
sedang belajar kepada mereka. Dahulu saya suka ceramah di kalangan
orang-orang kaya. Waktu saya ceramah di rumahnya Abu Rizal Bakrie yang
saat itu sedang berduit-duitnya, saya duduk dalam 1 karpet, ketika krismon
pada waktu itu, sekretarisnya bilang pada waktu itu, tahu tidak berapa
harga karpet ini. Saya bilang tidak tahu, saya pikir sejadah biasa. Dia
bilang karpet ini harganya 100 ribu dollar. Karpet kecil harganya 1,6 M.
Waktu saya selesai ceramah dikasih amplop, amplopnya tipis. Saya bilang
sama sekretarisnya.
Ini amplop kembalikan kepada dia. Bilang sama beliau saya cuma ingin
berkawan dengan dia. Dia belajar agama sama saya, saya belajar dunia sama
dia. Kalau saya terima ini, nanti saya dianggap ustadz dan dia tidak
dengar kata-kata saya. Saya mau bersahabat dengan dia. Jangan kasih saya
amplop lain kali. Supaya kita bergaul. Setiap kali saya datang ke kelompok
yang pengusaha kaya itu saya selalu menolak, saya tidak terima ini saya
ingin bergaul dengan bapak, saya ingin jadi teman.Alhamdulillah dari situ
saya banyak teman dari kelompok orang-orang kaya, dan kalau datang kita
belajar, saya bertanya sama mereka kenapa begini, bagaimana caranya,
bertanya kita belajar. Memang di jurusan saya dia belajar dari saya kalau
ada yang perlu didoakan panggil saya, bisa. Tapi kan saya tidak punya ilmu
bikin duit sebelumnya, saya perlu belajar dari orang yang ahli. Jadi dalam
bab itu saya murid, dalam bab saya dia murid. Jangan karena kita sering
ceramah, terus semua orang kita anggap murid dalam segala aspek.Saya
bergaul dengan orang-orang kaya dan saya belajar dengan mereka.
Saya belajar bagaimana caranya bikin duit, bagaimana caranya bikin
perusahaan sama-sama dan saya tidak malu. Bergaul dengan mereka itu dari
sekarang. Jangan tamak pada hartanya tetapi ambil ilmunya. Jangan minder
bergaul dengan orang kaya seperti itu. Awal lahirnya reformasi, setelah
kalah dalam pemilu 1999, kita Poros Tengah kumpul di rumahnya Fuad
Bawazir. Semua orang diam, ada Amin Rais, Yusril, semuanya diam karena
main. Karenanya kita semuanya kalah, tadinya sombong semua. Pak Amin Rais
mengatakan sebelum pemilu, "Nanti Golkar kita lipat-lipat, kita
tekuk-tekuk, kita kuburkan di masa lalu." Tidak tahunya Golkar masih di
nomor 2. Partainya Pak Amin rendah perolehan suaranya. Suara umat Islam
rendah, Jadi berkumpulah orang-orang kalah ini selama 2 hari. Waktu itu
Pak Amin sedang dikejar-kejar terus oleh Dubes Amerika untuk membuat
pernyataan bahwa pemenang pemilu legislatif yang paling layak jadi
Presiden, tapi Pak Amin menghindar. Jadi saya datang ke rumah Pak Fuad
Bawazier, saya bilang Pak Fuad, saya ini bukang orang politik, saya ini
ustadz. Yang saya pelajari dalam syariat kita ini kalau kita sedang kalah
seperti ini jalan keluarnya adalah i'tikaf. Kita belajar banyak istighfar,
tilawah dan seterusnya. Jauhi dulu wartawan, mungkin dosa-dosa kita banyak
sehingga kita kalah. Dia bilang bener juga ya. Cuma kalau kita i'tikaf di
Indonesia tetap saja diketahui wartawan. Kalau begitu kita umrah, Antum
ikut ya dari PKS umrah. 4 orang dari PAN, dari PKS sekitar 3 orang, 4
orang ini naik bisnis first class, sedang kita dikasih ekonomi. Yang beli
tiket dia soalnya. Mau diprotes bagaimana. Kita cuma dihargai begini,
terima apa adanya dahulu.
Tapi waktu itu kita dengan lugu datang menghadap Pak Fuad. Saya bilang Pak
Fuad berapa harga tiket First Class. Dia bilang pokoknya 2 kali lipat dari
harga ekonomi. Jadi kalau tiket ekonomi pada waktu itu 1000 dollar harga
first class itu sekitar 2000 dollar. Kenapa kita tidak sama-sama di kelas
ekonomi saja, dan selisihnya kita infaqkan untuk orang miskin. Ini kan
masyarakat kita lagi susah. Dia ketawa dia bilang ya akhi, nanti ini ana
infaq lagi insya Allah untuk orang faqir, tapi ana tolong dong di first
class tidak mungkin ana turun di kelas bawah.Kita tidak tahu apa nilai
yang berkembang pada orang kaya, kenyamanan itu adalah nilai pada mereka.
Mereka menghemat energi, tenaga. Dan, angka besar pada kita itu angka
kecil bagi mereka. Uang 1 milyar 2 milyar itu uang jajan. Kalau kita,
belum tentu punya tabungan sampai mati sejumlah itu. Itu masalah cita
rasa. Cita rasa pada orang kaya itu berbeda. Ini yang kita pelajari, yang
dianggap besar oleh mereka itu adalah ini. Dengan begitu kita menjiplak
sedikit emosinya. Karena dalam pergaulan itu, kalau kita bergaul dengan
seseorang itu, kalau bukan api dia parfum, Kalau dia parfum dia
menyebarkan wangi, kalau dia api menyebarkan panas, Orang jahat itu api,
kalau anturn dekat-dekat akan menyebarkan panas. Orang baik itu parfum,
kalau antum dekat-dekat setidak-tidaknya bau badan kita tertutupi oleh
parfum tersebut. Jadi ikut-ikut karena kita ingin perbaiki selera.
Jadi antum kalau punya waktu-waktu kosong jalang-jalanlah ke mall,
lihat-lihat orang kaya tidak usah belanja, liha-lihat saja dulu,
memperbaiki selera. Datang ke showroom mobil, datang ke pameran mobil,
lihat-lihat pegang-pegang. Rajinlah berdo'a. Bergaullah dengan orang
kaya.Selain itu, rajinlah berinfaq walaupun kita miskin. Gunanya apa?
Supaya antum tetap mengganggap uang itu kecil dan supaya tidak ada angka
besar dalam fikiran kita. Misalnya kita punya tabungan 10 juta, infaqkan.
Supaya antum meneguhkan, mesti ada yang lebih besar dari ini. Jadi angka
itu terus bertambah di kepala kita, walaupun dalam kenyataannya belum.
Tetapi dengan berinfaq seperti itu, kita memperbaiki cita rasa kita
tentang angka. Bukan sekadar dapat pahala tetapi efek tarbawinya bagi kita
akan bertambah terus. Kita belum pernah merasakan bagaimana menginfaqkan
mobil, sekali waktu kita berusaha untuk menginfaqkan mobil. Begitu antum
punya uang sedikit terus berinfaq, terus seperti itu kita latih sambil
menjaga jarak. Kita membuat sirkulasi jadi bagus.Kelima adalah mulailah
melakukan bisnis real. Terjun ke dalam bisnis secara langsung.
Karena Rasulullah SAW mengatakan 9 per 10 rezeki itu ada dalam
perdagangan. Saya juga ingin menasehati ikhwah-ikhwah yang sudah jadi
anggota DPR dan DPRD, jangan mengandalkan mata pencaharian dari gaji DPR
dan DPRD. Itu bahaya. Sebab belum tentu kader-kader di Riau ini nanti
masih menginginkan Pak Khairul untuk periode selanjutnya. Belum tentu juga
jama'ah menunjuk kita lagi sebagai anggota dewan, padahal gaya hidup sudah
berubah. Anak-anak kita kalau kenalan dengan orang, bapak saya anggota
dewan padahal itu hanya sirkulasi. Jadi setiap kali kita mendapatkan
pendapatan dari gaji karena pekerjaan seperti ini, kita-harus hati-hati
itu bahaya. Jadi pendapatan paling bagus itu tetap dari bisnis. Oleh
karena itu, mulai sekarang itu belajarlah terjun ke dunia bisnis.Jatuh
bangun waktu bisnis tidak ada masalah, terus saja belajar. Tidak ada juga
orang langsung jadi kaya. Yang antum perlu terus berbisnis. Begitu juga
dengan para ustadz, teruslah bisnis. Begitu juga dengan seluruh pengurus
DPW-DPD dan seterusnya.
Teruslah berbisnis. Lakukan bisnis sendiri. Sesibuk-sibuknya kita, kita
perlu mempunyai bisnis sendiri sekecil-kecilnya. Tidak boleh tidak. Itulah
sumber rezeki yang sebenarnya. Kalau antum mau kaya sumbernya adalah
dagang. Rezeki itu datangnya dari 20 pintu, 19 pintu datangnya dari
pedagang dan hanya 1 pintu untuk yang bekerja dengan keterampilan
tangannya, yaitu para professional. Misalnya akuntan itu kan professional,
pekerja pintar, tapi kalau sumber rezekinya satu makanya uangnya terbatas.
DPR juga begitu sumbernya satu, yakni gaji bulanan, itu hanya 5 tahun. Itu
pun kalau tidak di PAW sebelumnya. Jadi kalau saya ketemu dengan ikhwah
dari dewan, hari-hati jangan sampai mengandalkan mata pencaharian dari
situ. Selain itu potongan dari DPP, DPW, DPD juga besar. Untuk ma'isyah
sendiri kita harus cari di sumber lain.Waktu kita terjun ke bisnis, kita
pasti gagal. Gagal pertama, gagal kedua, gagal ketiga, gagal keempat tapi
teruslah jangan pernah putus asa. Saya punya partner bisnis. Dia mulai
bisnis umur 16 tahun, semua jenis pekerjaan sudah dia lakukan. Pada suatu
waktu dia mempunyai 38 perusahaan tapi dari 38 perusahaan ini hanya 6 yang
menghasilkan uang, Kita lihat berapa ruginya. Jadi seringkali kita salah
pandang terhadap orang kaya. Kita pikir tangannya tangan dingin semua yang
disentuh jadi uang. Ternyata tidak juga.Jadi hal-hal seperti itu harus
kita hadapi secara wajar jangan shock kalau rugi. Jangan berfikir dengan
berdagang antum akan cepat jadi kaya, yang menentukan antum cepat berhasil
dalam dagang itu adalah secepat apa antum belajar. Cara belajar itu ada
dua: baca buku atau sekolah atau bergaul dengan orang-orang sukses, nanti
kalau sudah baca buku sudah bergaul dengan orang sukses, masih gagal juga.
Teruslah berdagang, teruslah-bergaul, teruslah seperti itu karena setiap
orang tidak tahu kapan saatnya dia ketemu dengan momentum lompatannya.

Ust. Anis Matta Bicara Soal Uang 4

Coba kita lihat waktu pendapatan
kita berkurang yang kita lakukan itu adalah mereduksi dan mengurangi
kegiatan kita supaya kita menyesuaikan diri dengan pendapatan, seharusnya
ketika pendapatan kita berkurang bukan kegiatan yang kita reduksi tapi
yang kita lakukan adalah tetap memperbanyak kegiatan dan menambah
pendapatan. Jadi saya bayangkan kalau bapak di kasih umur 80 tahun, bapak
akan tinggal di kampung itu selama 25 tahun. Sekarang saya coba
menghayal-menghayal kira-kira jadwal hariannya seperti apa. Jam 3 insya
Allah dia akan bangun qiyamul lail sampai subuh dia sudah tidak tidur,
karena orang kalau sudah diatas 40 tahun kebutuhan tidurnya sebetulnya
cuma 2 jam, setelah subuh mungkin dia nanti wirid, setelah itu pagi,
mungkin aktivitas jalan pagi dan lainnya selesai jam 7.
Setelah itu dia mandi lalu sarapan dia baca koran. Katakanlah selesai jam
9 setelah itu dia sholat dhuha. Setelah itu tanda tanya karena tidak ada
kegiatan yang dia lakukan. Lalu masuk zhuhur sebelumnya dia punya waktu 3
jam, setelah itu dia makan siang setelah itu dia tidur siang, bangun
ketika ashar. Ashar sampai maghrib yang dia lakukan duduk-duduk diteras
minum kopi sambil memandang sawah. Sebelum maghrib dia mandi, setelah
maghrib dia makan malam sampai isya mungkin dia mengaji. Setelah sholat
isya melihat televisi sebentar setelah itu dia tidur lagi. Kita lihat
tidak ada waktunya yang produktif. Orang ini 25 tahun menunggu kematian.
Kematian itu tidak perlu ditunggu nanti dia akan datang sendiri kenapa
kita tunggu-tunggu dia.Kita lihat cara kita merencanakan hidup. Seharusnya
di usia seperti itulah kita bekerja makin giat karena jadwal kita makin
dekat. Kematian kita makin dekat bukan makin berserah tetapi begitulah
pikiran yang ada pada orang-orang miskin dan karakter yang ada pada
orang-orang miskin. Orang-orang ini tidak ulet, menghindari tantangan,
tidak ingin kerja keras. Karena itu rata-rata jadwal kerja orang miskin
itu di bawah 8 jam.
Sementara jadwal kerja orang kaya itu di atas 15 jam. Wajar kalau mereka
jadi kaya karena jam kerja mereka juga banyak.Keempat, 3 sebab yang
pertama inilah yang menyebabkan mengapa kemiskinan struktural yang
direncanakan oleh musuh Islam itu bisa berhasil karena memang kita bisa
dimiskinkan, Ada pemahaman agama yang salah, ada pendidikan yang salah,
ada karakter orang miskin, kemudian ada usaha sistematis untuk memiskinkan
kita. Jadilah kita umat yang miskin. Kita tinggal di atas semua sumber
daya alam yang begitu kaya, sementara kita hidup sebagai orang miskin.
Tidak ada alasan bagi kita untuk hidup sebagai orang miskin. Kita lihat di
seluruh dunia sekarang ini semua sumber daya alam yang terbaik itu ada di
dunia Islam. Minyak misalnya ada di dunia Islam, sekarang Cina, kita lihat
disana ada 130-an juta orang Islam yang berbatasan dengannya. Di wilayah
yang di kuasai oleh umat Islam itu terdapat riset minyak terbesar di Cina.
Jadi semua sumber daya energi itu, ada di kalangan umat Islam.Itu sebabnya
salah seorang pemikir Jerman mengungkapkan alasan bahwa Islam itu menjadi
musuh Barat, sebabnya karena: Pertama, umat Islam itu mempunyai aqidah dan
aqidah ini tidak bisa dirusak oleh penjajahan model apapun juga. Kedua,
populasinya terus bertambah sedangkan orang Barat populasinya terus
berkurang. Ketiga, karena mereka memiliki semua sumber daya yang
memungkinkan mereka mendirikan peradaban. Kita diberi laut di Indonesia
ini tapi tidak ada yang mengelolanya, otak kita tidak dialihkan ke sana.
Kita hidup di tengah kekayaan tetapi mati sebagai orang miskin. Ada usaha
untuk memiskinkan kita.
Kenapa usaha itu berhasil? Karena ada faktor-faktor di dalam diri kita
sendiri yang membuat itu berhasil dan inilah sebabnya mengapa perimbangan
kekuatan dalam kehidupan kita sekarang ini menjadi tidak imbang. Karena
kita bahkan tidak mau kaya. Kita bayangkan orang seperti Bill Gate punya
kekayaan lebih dari 500 Trilyun. Itu hampir sama dengan 1 tahun APBN
Indonesia. Orang seperti George Soros itu bisa memiskinkan 200 juta
penduduk Indonesia. Bagaimana itu bisa. Kalau kita baca George Soros itu,
'infaqnya' pekerjaan charitynya sudah lebih dari 5 Milyar Dollar.Kalau
masalah ini sedikit kita kembangkan menjadi semacam wawasan politik
ekonomi yang lebih luas, maka kita perlu memahami bahwa ada tiga panggung
terkait dengan ini. Panggung negara, panggung civil society dan panggung
pasar. Dari 3 panggung ini, pasarlah yang mempunyai mekanisme bekerja
paling efektif apabila dibandingkan mekanisme negara maupun mekanisme
civil society. Itu sebabnya dari sekarang negara itu mengalami reduksi
pada otoritas-otoritasny a disebabkan oleh tekanan pasar.
Kini kita bisa dimiskinkan hanya dengan menekan tombol-tombol elektronik.
Masukkan modal melalui komputer tarik lagi modalnya melalui komputer dan
kita semua miskin.PKS di masa yang akan datang tidak bisa mengendalikan
kehidupan ini semuanya kalau hanya berkuasa di negara tetapi tidak
menguasai pasar. Tidak mungkin. Sekarang ini kita akan menemukan secara
individu, banyak individu yang lebih kaya daripada negara. Oleh karena itu
gabungan dari beberapa individu justru dapat dengan mudah mengintervensi
negara dan memiskinkan negara. Kalau kita hanya masuk ke dewan, padahal
dewan itu hanyalah bagian kecil dalam panggung negara, masih ada eksekutif
masih ada yudikatif. Kita hanya punya sedikit di dewan itu, dan di dewan
itu masih sedikit pula. Kita lihat daerah kekuasaan kita, dakwah ini ke
depan hanya bisa menekan, menguasai, mengendalikan situasi kalau kita
punya orang yang terdistribusi secara merata, memimpin negara, memimpin
civil society, dan memimpin pasar. Baru kita akan digjaya sebagai sebuah
gerakan dakwah. Ketiga, bagaimana kita memulai membangun kehidupan
finansial kita.Pertama, perbaiki ide kita tentang uang. Ide itu adalah
wilayah kemungkinan, "space of possibility" .
Semua yang menjadi mungkin dalam ide kita pasti akan menjadi mungkin dalam
realita. Ide itu adalah tempat penciptaan pertama sedangkan realitas itu
adalah tempat penciptaan kedua. Jadi tidak ada realitas yang terjadi dalam
kehidupan kita tanpa sebelumnya tercipta pertama kali dalam ide-ide kita.
Sebelum pesawat terbang itu diciptakan yang pertama kali dahulu adalah ada
ide bagaimana manusia dapat terbang seperti burung. Jadi begitu sesuatu
jadi mungkin dalam ide kita, ia bisa menjadi mungkin dalam
kenyataan.Sekarang perbaikilah ide-ide kita tentang uang. Belajarlah untuk
mempunyai mimpi besar tentang uang. Belajarlah untuk membuat daftar
rencana, insya Allah ketika saya meninggal nanti saya ingin mewariskan
sekian banyak uang. Buatlah step ide ini luas. Karena kalau space of
possiblity kita ini luas maka space of reality kita jadi luas. Kalau kita
lihat mobil, belajarlah mempunyai selera yang bagus.Supaya ide-ide ini
tumbuh dengan baik kita perlu dari sekarang membaca sebuah buku tentang
uang. Bacalah buku-buku tentang uang, Saya sangat menganjurkan beberapa
buku di anlaranya The.Millionaire Mind, ada dua buku yang ditulis oleh
penulis yang sama karena ini adalah risetnya. Selanjutnya The Millionaire
Dead.
Ini adalah penelitian yang dilakukan terhadap cara berfikir orang-orang
kaya yang ada di Amerika, Kemudian buku One Minute Millionaire (Bagaimana
menjadi milliuner dalam 1 menit) dan ini juga punya website, kita bisa
masuk ke websitenya, mereka punya psikotest kalau kita ingin mengetahui
apakah kita punya talenta jadi orang kaya atau tidak. Alamat websitenya
www.oneminutemillio naire.com. Buku yang ketiga, adalah semua buku Robert
T Kiyosaki. Yang ke-4 ini buku lama tapi termasuk buku-buku awal yang
dibaca orang tentang uang yaitu buku yang ditulis oleh Napoleon Hill,
Think and Grow Rich, Berfikir dan Menjadi Kaya. Buku terakhir ini adalah
buku yang sangat lama karena diterbitkan pada tahun 80- an dan ditulis
tahun 70-an, tapi menurut saya rasa masih sangat relevan untuk dibaca. Ini
buku-buku dasar semuanya bagi pemula. Dan saya rasa penting juga untuk
mendapatkan landasan syar'i yang bagus tentang hal ini apabila kita baca
juga buku yang ditulis oleh Syeikh Yusuf Qordlowi tentang nilai-nilai
moral dalam ekonomi Islam.Perbaiki dahulu ide kita tentang uang, perbaiki
tsaqafah tentang uang dan mulailah mempunyai mimpi besar untuk menjadi
orang kaya, supaya kita insya Allah naik derajatnya dari amil zakat
menjadi muzakki.
Supaya kita datang kepada orang jangan lagi bawa proposal tapi lain kali
orang datang bawa pro-posal, itu yang benar. Sering-seringlah datang ke
tempat-tempat mewah, jalan-jalan saja untuk memperbaiki selera.Saya punya
1 halaqah yang terdiri dan anak-anak LIPIA, Mereka datangnya dari kampung,
dari pesantren semuanya. Saya tahu mereka ini membawa background, di
backmindnya itu ada psikologi orang kampung yang tidak pernah bermimpi
menjadi orang kaya. Saya tanya kamu nanti setelah selesai dari LIPIA mau
kemana? Mereka bilang Insya Allah kita mau pulang ke kampung mengajar di
Ma'had, mengajar Bahasa Arab, Suatu hari saya ajak mereka, hari ini tidak
ada liqa', tapi saya tunggu kalian di Hotel Mulia. Saya ada di suatu
tempat dan mereka tidak melihat saya. Saya suruh mereka berdiri saja di
lobby. Mereka datang pakai ransel karena mahasiswa datang pakai ransel,
diperiksa lama oleh security. Karena penampilannya sebagai orang miskin
dicurigai membawa bom. Saya lihat dari atas. Itu masalah strata, kalau
antum datang pakai jas dan dasi tidak ada yang periksa antum di situ,
karena yang datang pakai ransel tampang kumuh. Kemudian mereka bertanya di
mana antum ustadz, saya bilang antum tunggu saja di situ. Saya dekat
dengan mereka tapi mereka tidak melihat, saya hanya memperhatikan apa yang
mereka lakukan. Kira-kira 2 jam mereka saya suruh di situ, mondar-mandir
di lobby. Minggu depan saya tanya apa yang antum lihat disana. Orang lalu
lalang, jawab mereka.Saya tanya, pertama, apakah ada satu orang yang lalu
lalang yang antum lihat yang mukanya jelek, dia bilang tidak ada. Semuanya
ganteng-ganteng semuanya cantik-cantik. Jadi ada korelasi antara wajah dan
kekayaan, Makin kaya seseorang makin baik wajahnya. Kedua, ada tidak yang
memakai pakaian yang tidak rapi kecuali antum. Dia bilang tidak ada,
semuanya rapi.
Jadi dengan latihan seperti ini pikirannya sedikit mulai terbuka. Karena
ia membawa bibit dalam pikirannya untuk menjadi orang miskin. Sekarang
alhamdulillah mereka bertiga sekarang ini sedang kuliah di Ul ambil S2
Ekonomi Islam.Ikhwah sekalian jadi kita perbaiki insting kita. Pertama
kali kita perbaiki tsaqafah kita. Jadi hadirkan buku-buku itu ke dalam
rumah dan mulai dari sekarang anak-anak kita juga mulai diajari tentang
uang. Ikutilah kursus-kursus tentang enterpreneurship supaya kita dapat
memperbaiki dulu citra kita tentang uang.Kedua, menyiapkan diri untuk
menjadi kaya. Orang-orang kaya yang bijak itu mempunyai nasehat yang
bagus, mereka mengatakan "sebelum Anda menjadi kaya latihanlah terlebih
dahulu menjadi kaya". Hiduplah dengan hidup gaya orang kaya. Orang kaya
itu optimis.
Bagi orang kaya biasanya tidak ada yang susah. Bagi mereka semuanya
mungkin, karena itu mereka selalu optimis. Jadi yang harus dihilangkan
dari kita itu adalah pesimis. Saya punya seorang teman sekarang menjadi
kaya, dia datang ke Jakarta hanya sebagai pelatih karate dan tidak ada
duitnya, tapi supaya tidak ketahuan oleh istrinya bahwa dia tidak punya
pekerjaan, setiap habis sholat subuh dia pergi lari olahraga, setelah itu
dia memakai pakaian rapi lalu keluar rumah. Dia juga tidak tahu mau kemana
yang penting ke luar rumah. Istrinya tidak tahu kalau dia tidak punya
pekerjaan. Nanti di jalan baru ditentukan siapa yang dia temui hari
ini.Langkah pertama perbaiki dahulu sirkulasi darah kita, olahraga dulu,
supaya wajah segar makan yang banyak. Banyaklah makan yang enak, daging.
Sering-sering makan yang enak. Menurut Utsman bin Affan makanan paling
enak itu adalah kambing muda. Setiap hari mereka makan kambing muda. Makan
yang enak, olah raga yang bagus supaya wajah kita berseri.
Syeikh Muhammad Al-Ghozali dalam kitab Jaddid Hayataka mengatakan kenapa
orang-orang Barat itu pipinya merah, karena sirkulasi darahnya bagus,
gizinya bagus. Sedangkan kita orang-orang timur kalau ketemu itu auranya
pesimis, tidak ada harapan. Biasakanlah kalau orang ketemu kita ada
harapan yang terlihat, makanya kalau pilih warna baju pilihlah yang
cerah-cerah, Ibnu Taimiyah mengatakan ada hubungan antara madzhab dan
batin kita, pakaian apa yang kita pakai itu mempengaruhi kondisi kejiwaan
kita. Jangan pakai pakaian orang tua. Ada anak umur 25 tahun pakaiannya
pakaian orang tua, bagaimana nanti kalau umurnya 50 tahun pakaiannya
seperti apa. Tampillah sebagai anak muda. Cukur rambut yang bagus, cukur
kumis yang rapi janggut dirapikan. Rapi, supaya kita kelihatan ada
optimisms.

Ust. Anis Matta Bicara Soal Uang 3

Makanya Rasul mengatakan tentang minum susu, makan habbatussauda' , madu. Coba
kalau antum, misalnya, tidur di atas kasur yang empuk dalam ruangan yang
ber-AC, tidur 2 jam itu bisa sangat nyenyak. Apalagi minum susu hangat
sebelum tidur. Bangun pagi minum madu campur habatussauda. Saya kira kita
perlu memperbaiki dan melihat kembali pemahaman keagamaan seperti ini
secara benar. Sehingga kita jangan menganggap kemewahan itu justru
melelehkan orang tapi bikin orang nyaman. Inilah 5 alasan mengapa kita
harus kaya. Sekarang saya ingin lebih jauh menembus kembali mengapa kita
miskin selama ini.
Sebabnya kita miskin adalah: Pertama, karena kita memiliki pemahaman agama
yang salah. Salah satunya 5 alasan tadi tidak beredar di kalangan kita.
Sekarang coba kita tonton acara TV, nonton acara-acara ceramah subuh di
televisi. Kita akan lihat sebagian besar ceramah-ceramah televisi itu
menyuruh orang-orang miskin itu semakin miskin atas nama kesabaran. Bahkan
ada perang terhadap materialisme, karena itu kita harus zuhud sekarang.
Pemahaman tentang kezuhudan itu salah satu pemahaman yang paling banyak
merusak kita. Karena kita tidak tahu bedanya orang zuhud dengan orang
miskin.Imam Ghazali mengatakan orang zuhud itu adalah orang yang punya
dunia lalu meninggalkannya dengan sadar. Orang miskin itu adalah orang
yang ditinggal dunia. Kalau ada orang miskin tidak dapat makan lalu puasa
Senin-Kamis itu bukan orang zuhud. Itu orang miskin yang berusaha
memaksimalisasi kondisi keterbatasannya agar tetap dapat pahala, daripada
tidak makan dan tidak dapat pahala lebih bagus tidak makan dapat pahala.
Orang zuhud itu orang pasca dunia kalau orang miskin itu orang pra dunia.
Kita lihat Rasulullah SAW itu sudah kaya raya sebelum menjadi Nabi.
Kemiskinan Rasulullah yang kita baca di hadits-hadits itu adalah
kemiskinan atas pilihan. Itu adalah pilihannya karena dia punya misi yang
jauh lebih besar, yakni: yang begini itu dia tidak perlu lagi, sudah
selesai. Bahkan Rasulullah mengatakan semua nabi-nabi itu sebagian
besarnya kaya. Tidak ada lagi nabi yang diutus setelah nabi Syu'aib
melainkan pasti dia berasal dari keluarga kaya dari kaumnya.Rasulullah itu
mengenal uang waktu umurnya 8 tahun, dia mulai kerja dan mendapatkan gaji.
Pekerjaan pertamanya menggembala kambing. Umur 12 tahun dia sudah pulang
pergi luar negeri ikut dalam bisnis keluarga. Umur 15 sampai 19 tahun ikut
dalam perang sehingga punya pengalaman mlliter. Umur 20 tahun Rasul sudah
jadi pengusaha investornya adalah Khadijah. Waktu umur 25 tahun dia nikah
dengan investornya. Berapa maharnya? Seratus ekor unta. Berapa harga
seekor unta sekarang? Jauh lebih mahal dari 1 ekor sapi. Kira-kira 10 juta
1 ekor unta jadi totalnya 1 Milyar, Anak muda 25 tahun panya uang cash 1
Milyar, itu maharnya tapi yang disimpan itu masih ada. Walaupun Rasulullah
SAW setelah menjadi Nabi mengatakan sebaik-baik wanita adalah wanita yang
cantik dan mahar yang murah, itu sebagai system tapi dalam tradisi
jahiliyah itu status. Oleh karena itu, waktu pamannya yang bernama Abu
Thalib menyampaikan khutbah nikahnya sebagai sambutan keluarga pada
pernikahan Rasulullah SAW, beliau mengatakan sesungguhnya orang Quraisy
tahu bahwa Muhammad salah saorang pemudanya yang terbaik, yang paling
terhormat.
Layaklah dia nikah dengan Khadijah karena maharnya tersebut. Pemuda
berusia 25 tahun punya uang 1 Milyar, sedangkan kita 25 tahun baru selesai
Perguruan Tinggi dan karya terbesar kita adalah menulis lamaran kerja. Ini
pemahaman keagamaan yang beredar di kalangan kita yang membuat kita ini
miskin.Itu sebabnya di zaman penjajahan dahulu, para penjajah itu dengan
sengaja menghidupkan kelompok-Kelompok sufi di tengah masyarakat. Paham
sufiyah dihidupkan supaya orang-orang miskin itu tidak pernah bermimpi
menjadi kaya dan merasa benar bahwa dia miskin. Maka langkah pertama
menuju kekayaan adalah perbaiki dulu pemahaman keagamaan kita.Saya dulu
sekolah di pesantren 6 tahun, tempatnya dulu itu di hutan, bahkan tidak
ada mobil lewat di sana, kalau kita ingin mendapatkan kendaraan umum kita
harus jalan 3 km terlebih dahulu. Pada suatu hari ada badai datang dan
menerbangkan seluruh atap gedung, masjid, dan seluruh benda yang ada di
situ. Semuanya mudah diterbangkan karena bangunan yang ada adalah bangunan
murah semuanya. Tiap hari kita makan hanya nasi dan kecap selama 6 tahun.
Setiap kali kita makan, guru saya selain bilang ini nasi akan membuat kamu
besar. Cuma butuh waktu. Karena itu fisik saya kecil Karena pada masa
pertumbuhan kita tidak mendapatkan gizi yang baik dengan alasan latihan
sabar, perjuangan. Waktu itu saya bilang ini sekolah sengaja disimpan jauh
dari kota karena kota itu neraka, disini kita hidup dengan cara yang
benar. Waktu saya mau ke Jakarta untuk kuliah, saya minta guru saya
istikharah buat saya, satu bulan kemudian saya datang dan dia menganjurkan
saya untuk kuliah di Jakarta saja di LIPIA, karena LIPIA itu selingkar
syurga yang di kelilingi oleh neraka. Itulah pemahaman keagamaan yang kita
warisi. Waktu saya kuliah di LIPIA juga belajar syariah namun tetap tidak
ada yang mengajarkan kita pemahaman keagamaan yang benar tentang
kekayaan.Kedua, karena kita tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang tidak
mengajarkan kita dasar-dasar yang benar untuk menegakkan kehidupan. Lihat
kurikulum yang kita pelajari, tidak satupun yang kita pelajari di sekolah
itu benar-benar kita pakai dalam kehidupan yang real kita. Sekarang
belajar bahasa Inggris sejak kelas 4 SD sampai Perguruan Tinggi.
Tahun pertama itu 10 tahun, tetapi TOEFL kita tidak bagus-bagus. Padahal
bahasa itu adalah sarana komunikasi yang seharusnya itu menjadi basic;
Begitu juga tentang uang, kita tidak pernah sama sekali belajar di sekolah
tentang uang. Saya dulu belajar hitung dagang di sekolah tapi itu
pelajaran yang paling kita tidak suka. Jadi lingkungan pendidikan kita
juga seperti itu. Setelah kita tarbiyah pun hal-hal seperti ini juga belum
diajarkan. Mungkin karena satu hikmah ataupun yang lainnya yang tidak kita
ketahui. Tetapi kalau kita membaca literatur yang ditulis oieh Imam Hasan
AI-Banna, sebenarnya perhatian ke arah ekonomi itu justru malah besar dari
awalnya. Bahkan munculnya gagasan ekonomi Islam itu adalah anjuran dari
beliau. Salah satunya rintisan dari beliau untuk mulai memperbaiki
kehidupan ekonomi ummat Islam. Oleh karena itu saya menganjurkan kepada
ikhwah di kaderisasi untuk segera membuat materi tatsqif tentang uang,
karena kita periu.Ketiga, karena kita ini memiliki ciri-ciri orang miskin
dalam kepribadian.
Ciri orang miskin:Pertama, orang miskin itu tidak pernah bermimpi jadi
orang kaya. Kalau kita baca buku the millionaire mind (pemikiran
milioner), di dalam buku tersebut disebutkan fakta bahwa di kalangan
orang-orang miskin itu berkembang ide-ide yang membuat mereka itu miskin.
Salah satunya karena memang mereka tidak punya mimpi jadi orang kaya.
Waktu sekolah saya pernah ikut kursus keterampilan membuat sepatu, jadi
saya bisa membuat sepatu. Karena kita mindsetnya disiapkan untuk menjadi
buruh, kalau tidak bisa menjadi guru bahasa Arab akhirnya menjadi tukang
sepatu. Kita lihat rintisannya. Jadi kita tidak pernah punya mimpi untuk
menjadi kaya. Contohnya, kalau kita lihat orang pakai mobil Mercy, tidak
pernah terpikir oleh kita kalau kita juga ingin punya mobii Mercy.
Yang terpikir oleh kita adalah tega-teganya orang ini pakai Mercy.Pertama
kali Ketua Majelis Syuro membangun rumah, banyak sekali ikhwah yang
protes. Saya bilang kenapa kalian protes. Dia tidak pinjam uang antum.
Saya datang ke rumahnya, Masya Allah rumahnya bagus. Ya Allah berikanlah
saya model rumah yang seperti ini. Kalau kita melihat mobil bagus, rumah
bagus, hinggap sebentar di mobil itu, sapu baik-baik lalu berdoalah.Ketika
tinggal di rumah mertua, saya bisa tinggal di tempat yang luasnya beberapa
ribu meter. Cuma saya bilang, saya tidak ingin didominasi oleh mertua,
Jadi setelah menikah saya bilang saya mau keluar dari rumah ini. Kata
mertua saya, "Kamu mau tinggal dimana?" Itu urusan saya, satu tahun saya
sudah tinggal disini. Saya keluar.
Lalu saya kontrak rumah. Rumah saya itu mirip kandang ayam,
triplek-triplek saja. Ada 3 petak rumah, kalau kita bersin di sini, akan
terdengar oleh semua tetangga. Lantainya sebagian itu berupa tanah dan
saya pun tidak punya kasur. Saya punya kasur ketika anak ke-3 saya lahir.
Istri saya kalau sudah hari Sabtu atau Minggu mengajak pulang. Saya tahu
dia ingin balik ke sana. Tapi kita belajar menata hidup kita sendiri,
tidak tergantung dari orang.Setiap hari saya lewat di depan sebuah rumah
besar halamannya luas. Kalau saya lewat rumah itu saya berjalan
pelan-pelan sambil menunggu bis dari Al-Manar. Saya melewati rumah itu
yang terletak di pojok halaman yang luas dan ada banyak pohon-pohonan.
Saya usap-usap itu temboknya. Alhamdulillah rumah itu menjadi rumah saya.
Apabila saudara antum punya mobil antum jangan marah padanya. Jangan tanya
uangnya dari mana. Jangan tanya seperti itu. Antum pegang mobilnya,
usap-usap mobilnya.Sekarang kalau saya mau ke DPP tiap hari lewat Menteng,
lewati rumah yang bagus-bagus, di situ juga ada masjid yang besar yang
bernama Sunda Kelapa. Saya suka berdoa juga di situ.
Ya Allah, saya ingin tinggal di samping masjid ini, tapi bagaimana caranya
atur ya Allah. Syurga saja kita pinta, apalagi hanya rumah. Suatu waktu
saya pernah naik private jet punya Abdul Rizal Bakrie waktu itu jauh
sebelum era partai karena saya suka ceramah di rumahnya. Kita pergi naik
private jet nya. Enak juga naik private jet. Saya berdo'a juga disitu.
Saya juga ingin yang seperti ini karena enak. Syurga saja kita pinta
apalagi seperti ini.Kemarin Muraqib Am ditanya oleh kader. Kadernya
protes, "Ustadz Hilmi anggota dewannya sudah mulai pada borju semuanya. Di
jawab oleh Ustadz Hilmi mereka tidak borju cuma menyesuaikan penampilan
dengan lingkungan pergaulannya. Jadi kalau ikhwah pada kaya-kaya nanti
kita juga bahagia. Saya paling senang kalau ada ikhwah yang punya private
jet, perlu di dorong itu. Jadi kita tidak pelu belanja tiket lagi kalau
ingin ke Riau.
Tidak terikat dengan jadwal penerbangan regular. Dan saya tanya harga
private jet itu, setidak-tidaknya kita sudah tahu harga private jet itu.
Sewaktu-waktu saya naik mobil Land Cruiser punya teman saya, mobil saya
Kijang, Saya bilang mobilmu lebih enak dari mobil saya. Dia bilang kenapa.
Saya bilang saya pikir mobil saya itu paling enak di muka bumi, ternyata
mobil bapak lebih enak. Memang mobil kamu apa, saya bilang Kijang. Dia
bilang, "Oh itu mobil masa lalu saya." Ikhwah sekalian.Karakter orang
miskin itu harus kita hilangkan, itu sebabnya kita miskin. Karena tidak
punya mimpi menjadi orang kaya. Kedua, kita ini umumnya tidak ulet. Senang
difasilitasi. Dan, ada karakter yang buruk di Melayu, pada umumnya senang
diberi hadiah daripada memberi hadiah. Bahagia dan bangga kalau ditraktir
makan daripada kalau mentraktir makan. Kalau kita ingin menjelaskan orang
Cina lebih kaya dibanding kita di negeri ini, karena dia lebih rajin
bekerja.Saya pernah mengisi pelatihan di Telkom, saya suruh tulis
mimpi-mimpi mereka semua.
Saya kasih kertas besar, mereka menulis dan menggambar. Hampir semua
mereka membuat gambar yang sama. Sebuah rumah di sampingnya ada
sawah-sawah, disampingnya ada masjid, kemudian ada pesawat terbang dan ada
ka'bah. Saya suruh menjelaskan. Dia bilang nanti saya berharap insya Allah
sudah naik haji sebelum pensiun setelah pensiun nanti saya punya rumah di
desa di sampingnya ada sawah-sawah, di sampingnya lagi ada masjid. Jadi
dia ibadah kerjanya. Saya bilang bapak pensiun umur berapa. Dia bilang 55
tahun, Mau menghabiskan sisa umur di desa disamping masjid dan di samping
sawah. Kalau bapak diberi umur 80 tahun oleh Allah SWT- berapa sisa umur
bapak, 25 tahun akan bapak habiskan di samping sawah. Begitu cara kita
berfikir, kita menghindari tantangan.Saya pernah ceramah di direktur
keuangan BULOG, dia mau pensiun dini, dia tinggalnya di Patra Kuningan
dekat rumahnya Pak Habibie. Saya diminta mengisi ceramah di rumahnya
tentang manajemen harta untuk para lansia. Yang hadir itu angkatan 63 UGM
dari Fakultas Ekonomi semuanya.
Saya bilang bapak setelah pensiun nanti mau tinggal di mana. Dia bilang
mau balik ke kampung halamannya di Solo. Saya tanya Solonya di mana. Dia
bilang agak ke pinggir sedikit. Nah kita lihat, sudah pulang kampung ke
Solo masih ke pinggir sedikit. Dia sudah punya rumah disana di sampingnya
ada sawah-sawah, ada masjid, persis seperti gambar orang Telkom itu. Saya
bilang kenapa tidak tinggal di Jakarta. Dia bilang siapa yang bisa tahan
tinggal di Jakarta setelah pensiun. Biaya mahal, anak saya sedang pada
kuliah semuanya saya tidak kuat nanggung.

Ust. Anis Matta Bicara Soal Uang 2

Sekali main, dia biasanya bisa rugi sampai 5 juta dollar, meskipun kadang-kadang untung 8 juta dollar. Sekali waktu mereka main ke sana, sudah beberapa hari kangen dengan Nasi Padang. Dia bilang ke pilotnya tolong ke Singapore beli Nasi Padang terus balik lagi ke London. Begitulah cara mereka menggunakan uang. Kalaupun orang kaya itu muslim, tidak berjudi, tapi dia tidak punya visi dakwah dan tidak hidup untuk satu misi besar dalam hidupnya, dia pasti akan menggunakan uangnya untuk kesenangan pribadi, seperti perhiasan dan seterusnya.

Saya punya kawan, kalau dia pakai seluruh perhiasannya kira-kira sekitar 2 juta dollar di badannya, cincinnya 1 juta dollar. Mobilnya 1/2 juta dollar, jam tangannya bisa sampai 2 milyar. Adalagi temannya kira-kira punya 200-an jam tangan. Sebuah jam tangan itu harganya kira-kira 2 milyar.
Lebih buruk lagi, kadang-kadang orang kaya yang tidak baik memakai uangnya untuk memerangi kebaikan. Itulah yang terjadi ketika orang-orang Yahudi memegang kendali keuangan dunia.
Maka dari itu, menjadi kaya itu bagi kita adalah satu keharusan, untuk mengembalikan keseimbangan sosial, kehidupan di tengah-tengah kita.

Ketiga, terlalu banyak perintah syariah yang hanya bisa dilaksanakan dengan uang. Antum lihat 5 rukun Islam. Syahadat tidak pakai uang, sholat tidak pakai uang, puasa tidak pakai uang tapi zakat dan haji pakai uang. Kalau 200 ribu orang umat Islam Indonesia tiap tahun pergi haji. Rata-rata mengeluarkan 5000 dollar, coba antum kalikan berapa banyaknya uang yang beredar untuk melaksanakan satu ibadah. Belum lagi jihad. Jadi, kita tidak bisa berjihad kecuali dengan uang. Misalnya kita di lndonesia sekarang mau pergi ke Palestina untuk pergi perang, tenaga kita tidak diperlukan karena tenaga sudah cukup dengan ada yang disana. Rasul mengatakan, “Siapa yang menyiapkan seorang bertempur maka dia juga sudah dapat pahala perang”.

Jadi, banyak sekali perintah-perintah Islam yang memerlukan uang. Waktu Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, di antara hadits-hadits pertama yang beliau sampaikan pada waktu itu adalah “Afsussalam wa ath’imu tho’am”. Jadi mentraktir itu tradisi nabawiyah. Sering-seringlah mentraktir karena itu perintah Nabi, dan ini turunnya di Madinah pada saat menjelang mihwar daulah. Kira-kira di jaman kita inilah, di mihwar dakwah kita sekarang.

Washilul arham dan sambung tali shilaturahim. Antum akan melihat nanti di akhir penjelasan saya nanti bahwa ciri-ciri orang maju itu salah satunya adalah kalau belanjanya dalam 3 hal lebih besar daripada belanja kebutuhan lauk-pauknya, salah satunya belanja komunikasi. Jadi, kalau biaya pulsa kita tinggi itu indikator yang baik, itu artinya silaturahim kita jalan. Jangan missed call, suruh orang telpon balik.

Keempat, karena harta itu adalah hal-hal yang dibangga-banggakan oleh manusia sehingga menentukan strata sosial. Antum akan lebih berwibawa dan didengar orang kalau punya uang. Apabila tidak punya uang, biasanya kita juga biasanya jarang didengar oleh orang. Misalnya dalam keluarga. Antum bersaudara ada 7 orang. Kalau kontribusi finansial antum dalam keluarga itu tidak banyak dan
bila antum satu-satunya da’i dalam keluarga, dakwah antum juga kurang didengar oleh keluarga. Karena di samping ingin mendengarkan nasihat yang baik orang juga ingin mendapatkan uang yang banyak. Hadiah-hadiah pada hari lebaran, infaq-infaq dan seterusnya dan itu biasanya melancarkan dakwah kita.

Saya hadir pada suatu waktu di sidang Ikatan Anggota Parlemen Negara-negara OKI. Setiap kali ada waktu bertanya, yang paling pertama diberi kesempatan bertanya itu utusan dari Arab Saudi, sedangkan utusan dari negara miskin seperti Maroko atau Tunisia biasanya tidak dapat giliran, kalau bukan sendiri yang angkat tangan. Masalah harta ternyata juga berpengaruh pada hal-hal seperti itu.Pada tahun 1994 saya ke Jerman. Dua tahun baru selesai kuliah, di sana saya bertemu dengan salah seorang ikhwah pengusaha yang punya beberapa supermarket di sana. Dia datang menemui saya memakai Mercy. Saya protes kepada dia dengan semangat dakwah dan jihad, antum itu tega pakai Mercy, saudara-saudara
antum di Palestina di sana masih berjuang, antum hidup di Jerman ini pakai Mercy bagaimana ceritanya. Dia bilang nanti saya jelaskan, antum ikut saya saja dulu. Saya diajak keliling supermarketnya dulu.

Orang itu memang kaya. Sudah keliling dia bilang, di Jerman ini kalau kau ingin ketemu seorang direktur, begitu kamu parkir mobil, nanti direktur itu suruh sekretarisnya tengok dia itu pakai mobil apa. Jika kau tidak pakai Mercy nanti sekretarisnya bilang direktur sedang tidak ada. Kalau kau pakai Mercy kau disambut baik-baik oleh mereka. Mercy ini wajib di sini.

Itu hal-hal yang dibangga-banggakan oleh manusia. Dan itu berkali-kali disebutkan dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu sebagai Muslim saya ingin didengarkan orang, apalagi kita sebagai da’i kita perlu punya wibawa di depan orang. Sebagian dari wibawa itu juga dibentuk oleh kondisi finansial kita.

Ulama-ulama kita juga meriwayatkan bahwa ternyata di antara hal-hal yang disenangi oleh wanita kepada laki-laki salah satunya adalah uangnya. Perempuan itu katanya menyenangi pada laki-laki kalau dia lebih pintar daripada si perempuan, kalau dia lebih kaya daripada perempuan, lebih kuat daripada perempuan. Dan kepemimpinan itu kan diberikan kepada laki-laki salah satu sebabnya karena kewajiban memberlkan nafkah itu. Kalau kita ingin berwibawa di depan istri tolong kewajibannya ditunaikan dengan sempurna. Itu akan menaikkan wibawa kita depan Istri.

Seorang istri itu tidak hanya membutuhkan seorang suami yang romantis tapi juga seorang suami yang romantis realistis. Ada seorang akhwat berkata kepada saya, saya sebenarnya tidak materialistis tapi
masalahnya kita realistis karena kita tidak bisa hidup tanpa materi. Dan kalau materi kita sedikit maka hidup kita juga tidak akan nyaman. Sedikit banyak itu juga penting.

Kelima, harta itu salah satu sebab yang dapat membuat orang itu bisa bahagia di dunia. Jangan lagi pernah bilang “biar miskin asal bahagia.” Sekarang perlu kita balik, “biar kaya asal bahagia.”

Saya ingat guru saya waktu SD selalu mencari kamuflase bahwa walaupun kita miskin tetap bisa bahagia. Memang bisa, tapi susah. Adalagi yang bilang “Uang tidak bisa membeli cinta”. Memang tidak bisa, tapi kalau kita jatuh cinta dan punya uang itu lebih enak.

Rasulullah SAW realistis sekali ketika dia mengatakan bahwa di antara yang membuat orang itu bahagia adalah pertama, Istri yang sholehah. Kedua, rumah yang luas, dalam hadits lain disebutkan kamar-kamarnya banyak. Menurut Syeikh Qordlowy yang disebut kamar-kamar itu minimal enam kamar. Satu buah kamar untuk suami istri, sebuah kamar untuk anak laki-laki, sebuah kamar untuk anak perempuan, sebuah kamar untuk pembantu, dua buah kamar lainnya untuk kerabat suami dan istri yang datang menginap di rumah. Itu 6 kamar tidak termasuk dapur, ruang makan, ruang keluarga, ruang tamu, perpustakaan keluarga dan musholla. Kelanjutan dari hadits itu, dan kendaraan yang nyaman. Antum perhatikan Rasulullah mengatakan rumah dan kendaraan. Rumah itu adalah indikator stabilias, kendaraan itu adalah indikator mobilitas.

Rasulullah mengatakan kendaraan yang nyaman bukan sekadar kendaraan. Naik angkot itu juga kendaraan tapi belum tentu nyaman, tapi kalau ada sedan yang empuk sehingga kita bisa rehat, itu lebih bagus. Pulang mengisi Liqa’ kalau kendaraannya nyaman kan sedikit mengurangi kelelahan. Itu juga perlu garasi. Jika suaminya pengurus DPW, istrinya pengurus DPW, maka masing-masing perlu kendaraan juga. Kalau anaknya 7 siapa yang antar anaknya sekolah, jadi minimal perlu 3 mobil.
Waktu saya tidak punya mobil, saya punya motor. Anak saya sekolah
di Al-Hikmah, jadi kalau pulang diantar sama keponakan saya, anak saya
diikat, takut kalau tidur sewaktu-waktu bisa jatuh dari motor.
Saya bilang saya dosa kalau anak saya sampai meninggal. Akhirnya saya
menelepon teman saya, "Tolong sediakan mobil untuk saya." Itulah pertama
kali saya punya mobil. Dosa kita, kasihan anak itu jatuh dari motor.
Setengah mati kita pupuk-pupuk, kita lahirkan dengan baik, tapi mati
karena kecelakaan begitu.Kalau suaminya pengurus DPW dan istrinya aktif di
Salimah atau di Pos Wanita Keadilan, kan perlu mobilitas juga. Masa
suaminya pergi pakai mobil, sedangkan istrinya pergi rapat ke mana-mana
sambil gendong anak. Dia sudah hamil 9 bulan, merawat anak, malam tidak
tidur. Kita zhalim juga terhadap istri kalau kita tidak memberikan hal-hal
yang membuat dia nyaman dalam kehidupan. Untungnya waktu kita menikah dulu
banyak akhwat kita yang tidak tahu hadits ini. Padahal dalam banyak
pendapat di berbagai mazhab misalnya di madzhab Imam Syafi'i, apalagi Imam
Malik, kewajiban wanita itu yang sebenarnya hanya melayani suami dan
mendidik anak, sedangkan pekerjaan rumah tangga, mencuci dan seterusnya,
itu tidak termasuk dalam kewajiban wanita.Qiyadah- qiyadah akhwat
mengikuti daurah tingkat nasionat kemarin di Jakarta. Coba bayangkan
akhwat-akhwat kita sebagian besar sarjana. Waktu kuliah dia direkrut kan
salah satu alasannya karena dia anashirut taqyir dan otaknya brilian.
Banyak akhwat kita Indeks Prestasinya 4,1, begitu 10 tahun menikah, dia
sudah tidak nyambung lagi dengan suaminya kalau bicara, karena dia
mengalami stagnasi intelektual. Tiba-tiba dia mengerjakan semua pekerjaan
pembantu rumah tangga, dia melahirkan juga, melayani suami juga, memasak
juga, mencuci juga dan kadang-kadang kita terbawa oleh romantika
perjuangan, rasanya heroik melihat istri mencuci, suami pulang dakwah
dalam keadaan lelah, istri di rumah mencuci, mengepel lantai.
Sepuluh tahun kemudian kita di elus-elus oleh istri, kita pikir sedang di
pijiit, padahal hanya di elus-elus karena tangannya dipakai untuk mencuci,
jadi tangannya sudah bukan tangan ratu. Sementara suami pegang pulpen,
pegang kertas karena sibuk mengisi halaqah, sedangkan pekerjaan yang
kasar-kasar dikerjakan oleh istri. Sudah saatnya pekerjaan-pekerjaan
begitu kita delegasikan kepada mesin, jangan buang waktu di dapur, di
tempat mencuci, delegasikan kepada mesin. Kita ini orang-orang pilihan
dari umat kita. Berapa banyak orang yang sarjana di negeri ini, sedikit.
Makanya kalau Capres syaratnya S-2 calonnya juga nanti sedikit. Saya tidak
setuju kalau capres itu syaratnya S-1, tamat SD pun bisalah. Sebagian
besar orang ikut. Jadi yang bisa merasakan pendidikan tinggi itu barang
elit di negeri ini.Jadi kalau akhwat kita yang sarjana itu setelah nikah
disuruh jadi pembantu rumah tangga atas nama kesetiaan, ketaatan, cinta
dan sejenisnya maka kita telah berbuat zalim terhadap SDM kita sendiri.
Mungkin akhwat kita itu sabar-sabar, dia menerima keadaan.
Tetapi walaupun dia menerima keadaan kita kehilangan potensi, kita
kehilangan umur-umur terbaik.Sebenarnya kaiau dipacu untuk dakwah, untuk
kepentingan lebih besar, lebih strategis, faedah yang didapatkan pun akan
jauh lebih besar. Waktu kita ini tidak akan cukup mengerjakan hal-hal
tersebut, maka belilah waktu orang lain. Hitung-hitung kalau beli tenaga
pembantu kita buka lapangan kerja, kita bukan hanya mendelegasikan
pekerjaaan kita juga buka pekerjaan bagi orang lain.Kira-kira itulah 5
alasan mengapa kita itu perlu kaya. Memang, walaupun kita miskin kita
masih bisa bahagia, tapi itu jauh lebih susah. Bahkan terkadang kekayaan
itu lebih mendekatkan orang kepada Allah SWT dibanding kemiskinan.

Ust. Anis Matta Bicara Soal Uang 1


Sahabat Muslim Kaya sekalian, kali ini kami tampilkan tulisan Ust. Anis Matta, Lc, seorang ustadz muda yang sangat progresif, cerdas, dan tulisan serta ide-idenya dalam menampilkan islam yang integral dan koperhesif menjadi banyak referensi dari umat ini, selamat menyelami ide-ide briliant dan revolusioner beliau, kali ini tentang "uang dan kekayaan", .....
Bismillahirrahmaanirrahiim Ikhwan dan Akhwat sekalian,

Alhamdulillah kita dipertemukan oleh Allah di pagi hari ini, walaupun kemarin saya ragu-ragu, apakah saya bisa hadir hari ini atau tidak. Istri saya sakit demam berdarah dan dirawat di rumah sakit hingga hari ini. Alhamdulillah, hari ini ada perbaikan sedikit dan bisa ditinggal. Selain itu, rasanya sudah rindu sama antum semuanya karena cukup lama tidak kesini. Sebenarnya saya punya rencana kunjungan ke sini pada bulan Januari yang lalu dalam rangkaian jaulah ke 13 DPW bersama 13 pengurus Bidang Kaderisasi dan Bidang Pembinaan Wilayah. Rencana itu dibatalkan karena saat itu sedang musim pesawat jatuh, jadi ada 8 DPW yang kita pending perjalanannya termasuk ke kota Pekan Baru ini.

Ikhwah sekalian. Pagi ini kita bicara tentang uang. Sudah lama sekali saya mengusulkan bagian kurikulum di departemen kaderisasi untuk memasukkan pokok bahasan tentang uang. Gagasan-gagasan itu mulai muncul ketika saya dahulu berada di awal dakwah ini. Salah satu pekerjaan yang saya lakukan adalah Lajnah Minhaj, di Bidang Kaderisasi dulu, bersama Kang Aus. Saat itu, saya ikut menyusun beberapa Materi Tamhidi H1, H2. Kita memang tidak pernah berfikir untuk menyusun satu materi tentang uang karena yang ada di benak kita, bahwa bagian-bagian dari tarbiyah itu adalah tarbiyah ruhiyah, tarbiyah fikriyah dan tarbiyah jasadiyah. Ketika kita membuat partai, kita menambah sedikit yaitu materi tarbiyah siyasiyah.

Jadi, kalau wasilah dari tarbiyah ruhiyah itu banyak, ada Lailatul Katibah juga mutaba’ah yaumiyah. Wasilah tarbiyah fikriyah juga banyak ada tatsqif dan macam-macam. Tarbiyah jasadiyah ada latsar, ada mukhoyam. Tarbiyah siyasiyah sudah dengan sendirinya karena ada wasilah berupa partai.
Tapi, kita semuanya menghadapi suatu benturan realita yang disebabkan karena ada missing link dalam sistem berfikir kita. Ada satu kosakata yang tidak masuk ke dalam benak kita padahal itu sangat menentukan masa depan kita yaitu uang. Jika ada yang bertanya kenapa kita miskin maka jawabannya karena memang kita tidak belajar masalah uang.

Ikhwah sekalian. Salah satu gejala benturan budaya yang sering kita lihat muncul bersama munculnya orang-orang setengah kaya baru. Tapi itu lebih disebabkan karena bibit-bibit kemiskinan itu memang ada dalam diri kita, ada di lingkungan kita, bahkan ketika kita mulai membuat partai. Padahal kita belum kaya dan memang belum kaya.

Apabila kita memakai standar Kiyosaki, masuk dalam tahap aman pun belum. Tapi sudah dianggap kaya hanya karena sedikit beda dengan teman-teman ikhwah yang lain. Kita dianggap kaya karena memiliki mobil padahal mobil itu kebutuhan pokok dalam fiqih Islam. Kita juga dianggap kaya karena sudah bisa bangun rumah, padahal itu indikator dari garis kemiskinan.

Rasulullah mengatakan, “Cukuplah bagi seorang Muslim itu bahwa dia punya sebuah rumah dan seorang pembantu.” Jadi, rumah itu sama dengan pakaian. Hanya saja, di lingkungan kita, banyak yang mempunyai anggapan, orang disebut kaya kalau sudah punya rumah.

Ikhwah sekalian. Oleh karena itu, banyak sekali yang bolong dalam tsaqafah kita tentang uang. Kita bukan hanya salah membuat persepsi-persepsi itu, tetapi juga terkadang mempunyai kecenderungan anti uang. Kalau istilah almarhum Ust Rahmat Abdullah, ikhwah itu sabar menderita tapi tidak sabar melihat orang lain lebih kaya. Makanya mudah muncul gosip di kalangan orang yang punya sedikit kelonggaran secara finansial apalagi kalau sebab kelonggaran finansialnya itu karena dia menjadi anggota dewan. Jadi, pada tahun 1999, saya jadi ketua Tim Khusus. Pada waktu itu sebagai Sekjen saya tahu persis di mana letak daerah kuatnya PKS kalau saya mau jadi anggota dewan. Ketika itu saya dicalonkan dari Bandung, Jakarta dan Sulawesi Selatan atas usul DPW masing-masing. Nah, pilihan tertinggi jatuh pada Sulawesi Selatan.Waktu itu saya belum mau jadi anggota dewan karena saya belum punya rumah dan mobil. Saya tidak mau bila nanti ada persepsi bahwa saya punya mobil dan rumah karena jadi anggota dewan. Oleh karena itu saya pilih Sulawesi Selatan. Jika saya pilih Bandung atau Jakarta pasti saya terpilih jadi anggota dewan pada tahun 1999.

Saya mengerti persepsi-persepsi, gosip dan fitnah tentang harta di kalangan kita itu banyak disebabkan tsaqafah yang bolong tentang uang. Jadi, kita bukan hanya tidak berbakat jadi kaya tapi juga tidak senang dengan orang kaya dan cenderung anti kekayaan. Kapan saatnya kita mulai mengalami benturan keuangan. Yang pertama setelah kita punya anak. Dahulu waktu saya kuliah, kita dimotivasi untuk cepat menikah oleh para murabbi kita dengan satu alasan kemaksiatan sudah merajalela di sekitar kita. Daripada kita berzina, lebih baik kita menikah. Kalau kita berargumen lagi bahwa belum ada pekerjaan karena kita masih kuliah, jawabannya adalah “tawakkal ‘alallah, innallaha Ghoniy”. Seluruh alasan-alasan aqidah dikerahkan untuk mendorong kita nikah.Sebagian besar angkatan saya menikah di tahun pertama waktu kuliah. Saat itu saya belum menikah. Di tahun kedua lebih banyak lagi yang menikah, saya belum menikah. Di tahun ketiga lebih banyak lagi yang menikah. Saya termasuk yang telat menikah pada waktu itu. Tapi kemudian kita menemukan fakta bahwa ikhwah-ikhwah yang menikah semasa kuliah itu sebagian besar angka pelajarannya jeblok karena disibukkan dakwah juga harus mencari ma’isyah.

Saya menikah di tahun keempat setelah angka saya stabil karena naik satu point lagi. Dosen saya sampai mengatakan, kalau kamu ambil Master, menikah satu kali lagi. Ada ikhwah yang mengatakan kepada saya, Masya Allah, antum ini merencanakan sesuatu dengan detail. Saya bilang antum punya semangat tapi tidak punya rencana yang bagus. Jadi, kita semua mulai mengenal uang dan mempunyai persepsi bahwa uang itu perlu ketika anak kita menangis. Ketika saya datang ke calon mertua saat itu, beliau anggota DPR dan sudah 17 tahun menjadi salah satu petinggi GOLKAR untuk melamar, dia bertanya ke saya: “Anak saya mau dikasih makan apa?” Saya bilang mungkin saya tidak share di rumah bapak tapi insya Allah tidak makan batu.

Kemudian dia bertanya lagi. “Pendapatan kamu berapa?” Saya jawab, saya ada beasiswa 200 ribu perbulan. “Selain itu apa iagi?” Saya bilang tidak ada. “Masih kuliah”. Tapi waktu itu istri saya mengancam, kalau tidak kawin dengan saya, dia tidak mau kawin lagi. Akhirnya kita menikah juga.
Jadi, kita ini, ikhwah learning by accident. Belajar dari benturan.

Ikhwah sekalian. Rasanya saya sendiri sebenarnya tadinya tidak pernah tertarik mengenal uang lebih jauh. Karena 6 tahun saya di pesantren juga tidak pernah belajar uang. Lima tahun setengah kuliah di LIPIA Fakultas Syari’ah juga tidak pernah belajar uang kecuali 1 bab dalam pelajaran Fiqh yaitu kitab zakat. Itupun dalam orientasi Amil Zakat, tidak ada orientasi menjadi muzakki. Saya mulai tertarik mengenal uang seteiah mengalami benturan yang diawal tadi saya ungkapkan, juga benturan ketika saya di Sekjen. Setelah jadi Sekjen itulah saya mulai menilai ada suatu masalah besar yang akan kita hadapi kalau masalah-masalah ini tidak selesai. Sejak itulah saya mempelajari hal ini. Sebelumnya, meskipun saya mengajar Ekonomi Islam di Ul, banyak belajar dan membaca masalah-masalah ekonomi, juga banyak membaca buku-buku bisnis dan bergaul dengan orang-orang bisnis, saya belum seberapa tertarik secara langsung dan punya perhatian secara khusus terhadap masalah uang. Ketertarikan itu mulai muncul setelah mengalami benturan betapa sulitnya kita mendanai aktifitas kita setelah kita terjun di perpolitikan ini.

Ikhwah sekalian. Saya ingin bicara 3 point supaya kita lebih terarah dalam soal uang. Pertama, mengapa Islam menyuruh kita kaya. Kedua, mencari penjelasan tentang mengapa kita miskin. Ketiga, bagaimana kita mulai merekontruksi kehidupan finansial kita.

Ibnu Abid Dunia menjelaskan beberapa alasan tentang mengapa kita semua diperintahkan untuk menjadi kaya dalam Islam itu. Alasan pertama, karena harta itu tulang punggung kehidupan. Makanya orang kalau punya harta punggungnya tegak. Kalau tidak punya harta, punggungnya rada bungkuk sedikit. Antum lihat orang-orang Amerika kalau datang ke sini tegap-tegap semua kan, karena punya duit. Pejabat-pejabat keuangan kita kumpul di CGI tunduk-tunduk semua, karena mau pinjam duit.

Allah SWT mengatakan “Janganlah kamu berikan harta-harta kamu kepada orang-orang bodoh (orang-orang yang tidak sehat akalnya) yaitu harta yang telah Allah jadikan kamu sebagai yang membuat punggung tegap. Jadi, hidup kita tidak normal begitu kita tidak punya uang. Kita pasti punya banyak masalah begitu kita tidak punya uang.

Alasan kedua, peredaran uang itu adalah indikator keshalehan atau keburukan masyarakat. Apabila uang itu beredar lebih banyak di tangan orang-orang jahat maka itu indikasi bahwa masyarakat itu rusak. Apabila uang itu beredar di tangan orang-orang shaleh maka itu indikasi bahwa masyarakat itu sehat. Masyarakat Indonesia ini rusak salah satu indikasinya karena orang-orang shalehnya sebagian besar adalah para fuqara wa masakin. Ahlul masjid di negeri ini terdiri atas fuqara dan masakin. Bahkan sebagian besar orang mungkin mengunjungi masjid bukan karena benar-benar ingin ke masjid melainkan karena tidak punya tempat untuk dipakai mengaktualisasikan diri.

Antum lihat orang-orang tua yang datang ke masjid biasanya orang yang kalah dalam pergulatan sosial. Kalau dia tentara, biasa setelah pensiun baru dia ke masjid. Kalau dia pedagang, biasanya setelah dia bangkrut baru dia ke masjid. Rasulullah SAW mengatakan “Sebaik-baik uang itu adalah uang yang beredar di tangan orang-orang shaleh”. Jadi, apabila kita yang ada disini tidak mengendalikan uang yang ada di Riau, itu adalah tanda-tanda yang tidak bagus. Kenapa? Karena kalau uang itu berada di tangan orang shaleh maka uang itu akan mengalir di saluran-saluran yang baik. Kalau ibu-ibu di sini dibagikan Rp 1 Milyar, kira-kira uang itu akan diapakan. Buat daftar belanjanya. Antum bisa lihat semuanya itu belanja kebaikan. Pertama, pasti akan dipakai untuk potongan buat partai. Coba lihat anggota DPR, begitu jadi anggota Dewan, yang pertama potongan buat partai.

Waktu itu ada teman dari Golkar dan PPP, “Itu dana konstituen diapakan?” Kita jawab itu tidak lewat kita, melainkan langsung ke Dapil (Daerah Pemiiihan). Uang yang masuk ke tangan orang shaleh pasti
mengalirnya di kebaikan juga. “Kalau gajinya berapa dipotong? Kalau kita di Golkar cuma 2,5 juta per-bulan dipotong.” Kalau di PKS itu bisa 50 sampai 60% di potong. Jadi, antum lihat daftar belanjanya orang shaleh.

Kedua, untuk rihlah, kemungkinan itu pergi umrah atau menghajikan keluarga atau naik haji sendiri. Bapak-bapaknya pun kalau punya uang 1 Milyar, tidak jauh-jauh dari situ juga: infaq buat partai, menyenangkan keluarga, dan operasional pribadi untuk dakwah pribadinya juga. Semuanya di jalur kebaikan. Bila ada kenikmatan, tidak mungkin dia pergi judi. Tidak mungkin juga dia pergi ke tempat prostitusi. Paling-paling dia cari jalur halal. Tapi coba sebaliknya, kalau uang itu beredar di tangan orang jahat, larinya juga kepada kejahatan. Salah seorang saudara saya cerita, waktu itu ada seorang kaya sangat kaya di daerah Indonesia. Orangnya masih hidup sekarang. Dia punya private jet. Saking kayanya, dia suka main judi ke London. Pesawat private jet itu berjenis Boeing. Jadi, kalau pergi dia itu membawa rombongan, biasanya dia parkir di sana 1 minggu atau 2 minggu. Itu kalau parkir, kan bayar. Selama dia main judi, dia persilahkan teman-temannya yang ingin pakai pesawatnya, seperti layaknya meminjamkan mobil.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com