Minggu, 24 Juli 2011

Pahala orang kaya dan miskin


Dari Abu Dzar Al-Ghifari ra menerangkan bahwa sebagian sahabat Rasulullah saw, berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya telah lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana yang kami kerjakan. Mereka berpuasa sebagaimana yang kami kerjakan, dan mereka bershadaqah dengan kelebihan harta kekayaan yang mereka miliki (sementara kami tidak bisa melakukannya)”.
Beliau bersabda: “Bukankah Allah telah menunjukkan kamu cara-cara bagaimana kamu bisa bershadaqah? Sesungguhnya setiap tasbih (Subhanallah) itu adalah shadaqah, dan setiap takbir (Allahu Akbar) itu adalah shadaqah, dan setiap tahmid (Alhamdulillah) itu adalah shadaqah, dan setiap tahlil (Laa ilaaha illallah) itu adalah shadaqah, dan menyeru kepada kebaikan itu adalah shadaqah, dan mencegah dari yang munkar itu adalah shadaqah, dan bergaul dengan isteri juga shadaqah”.
Bertanya para sahabat: “Ya Rasulullah! Apakah jika diantara kami yang menyalurkan hasrat biologisnya kepada isterinya juga mendapat pahala?” Beliau menjawab: “Bukankah jika ia menyalurkannya kepada yang haram itu berdosa? maka demikian pula apabila ia menyalurkannya kepada yang halal, maka ia juga akan mendapatkan pahala”. (HR. Muslim)
DIarsipkan di bawah: Akidah dan Tauhid, Al-Arba'in an-Nawawiyah

Jumat, 22 Juli 2011

RAHASIA MENJADI KAYA


Banyak orang sering menunda berinvestasi dan selalu ada cara atau alasan untuk menunda. Alasan yang sering dikemukakan yaitu belum punya dana cukup untuk berinvestasi, tidak tahu cara berinvestasi, menunggu waktu yang tepat dan masih banyak alasan lainnya. Padahal pentingnya berinvestasi sudah disadari oleh semua orang.
Namun ironisnya banyak orang sudah berinvestasi tapi hanya sedikit yang menjadi kaya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya karena investasi tersebut masih diperlakukan sebagai tabungan.
Tabungan vs Investasi
Sebenarnya apa perbedaan antara tabungan dengan investasi?
Tabungan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk membiayai sesuatu seperti liburan. Ketika tabungan tersebut sudah dinilai cukup maka Anda akan menarik tabungan tersebut dan menghabiskan untuk liburan tersebut. Setelah liburan, tidak ada lagi dana tersisa dan Anda harus menabung lagi.
Sedangkan, membangun kekayaan adalah suatu hal yang berbeda dan memerlukan waktu. Orang yang ingin hidup makmur pada masa pensiun nanti akan menginvestasikan dananya dalam jangka panjang dan biasanya diinvestasikan pada aset yang nilainya bertumbuh seperti pada saham dan obligasi. Bila nilai aset investasi telah bertumbuh dapat diambil sebagai pendapatan, sementara nilai pokoknya tetap dipertahankan. Atau Anda dapat menginvestasikan kembali hingga harta Anda terus berkembang dan menghasilkan pendapatan yang lebih banyak lagi.
Memang, berinvestasi membutuhkan kesabaran tapi hasilnya akan terasa nantinya. Dengan berjalannya waktu, investasi yang telah Anda lakukan tersebut, setelah dihitung-hitung ternyata terus bertambah dan malah Anda mendapatkan dana tambahan dari hasil investasi tersebut sehingga meningkatkan kesejahteraan hidup Anda.
Ketika suatu saat nanti Anda memutuskan untuk berhenti bekerja, strategi investasi Anda berubah. Pada saat itu, Anda akan mulai menarik aset investasi, tapi harus Anda pastikan bahwa pemakaian dana tersebut benar-benar sesuai kebutuhan agar tetap tersedia selama masa pensiun Anda.
The Power of Starting to Invest Now
Ilustrasi dibawah ini mudah-mudahan dapat mendorong semangat Anda untuk segera berinvestasi.

Asumsikan Anda akan pensiun pada usia 55 tahun dengan harapan mempunyai dana sebesar Rp 1 Milyar. Berapakah investasi yang mestinya Anda sisihkan setiap bulannya jika tingkat suku bunga diasumsikan rata-rata 8% per tahun?
USIA MULAI INVESTASI INVESTASI PER BULAN (Rupiah)
25 tahun 670.979
35 tahun 1.697.734
45 tahun 5.466.092
Lihatlah, semakin Anda menunda berinvestasi, maka akan semakin besar dana yang harus dipersiapkan setiap bulannya untuk pensiun.

Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya

Akhirnya MQS Publishing berhasil menuntaskan penggarapan buku "Saya Tidak Ingin Kaya, tapi Harus Kaya" yang merupakan karya terbaru Aa Gym. Buku ini dalam versi workshopnya kali pertama diluncurkan di Swissottel Singapore dalam rangka seminar pengusaha Muslim Melayu.
Kekayaan tentu identik dengan harta, tetapi kaya yang ditawarkan oleh Aa Gym adalah bukti kekayaan yang sesungguhnya. Kaya dalam pengertian hakiki yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Siapa bilang Muslim hanya butuh kehidupan akhirat saja. Justru seorang Muslim harus kaya agar dapat menjadi makhluk yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya. Karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa di masyarakat berkembang paham yang menjadikan materi adalah segala-galanya. Diharapkan kelak seorang Muslim dengan kekayaannya itu dapat mengayomi dan menjadi pemimpin yang bijaksana bagi kaumnya.
Lebih dari itu seorang Muslim harus memiliki lima kekayaan yaitu kaya Ghirah (semangat), kaya Input (ilmu, wawasan, dan pengalaman), kaya Gagasan (ide dan kreatifitas), kaya Ibadah (amal), dan kaya Hati. Jika semua kekayaan itu dapat kita peroleh, dapat dipastikan kekayaan dalam bentuk harta akan kita dapatkan juga karena itu sebenarnya hanya merupakan bonus dari kerja keras kita dalam menempuh GIGIH tersebut.
Bagaimana semua itu dapat diperoleh sehingga kita dapat digolongkan menjadi Muslim sempurna, kaya dunia dan akherat. Aa Gym dalam bukunya ini banyak memberi contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari.
Jika kita memiliki semangat (ghirah) dalam menjemput rezeki yang ditunjang dengan ilmu dan pengalaman yang dibutuhkan orang lain, serta memiliki ide-ide orisinil, pasti rezeki yang berupa harta akan selalu berdampingan dengan hidup kita. Apakah cukup hanya sampai di situ? Ternyata tidak. Aa Gym memberi contoh agar seorang Muslim tidak hanya memiliki itu. Seorang Muslim harus memiliki derajat yang lebih,
dengan menambah definisi kaya dalam hal ibadah serta menyempurnakannya dengan kaya hati sehingga menjadi Muslim yang Qolbun Saliim. Seorang Muslim yang kaya harta dan memiliki akhlak mulia serta kebersihan hati. Seorang Muslim yang dengan kekayaannya itu dapat memakmurkan umat.
Alangkah indahnya dunia ini jika formula GIGIH yang ditawarkan Aa Gym dapat menjadi salah satu bentuk ikhtiar dan dapat disambut oleh kaum Muslim dengan baik untuk menaklukan dunia yang berputar dengan cepat sekaligus berharap kehidupan yang abadi di akherat.
Sungguh buku yang sangat luar biasa bagi para pembaca yang sudah sangat penat dengan kesibukan dunia. Karena jika hanya dunia yang kita kejar, hanya dunialah yang akan kita dapatkan. Tetapi apabila dunia kita jadikan sebagai sarana untuk menggapai akhirat, insya Allah tujuan hidup mulia itu pun akan direstui Allah.
Wallahu 'alam bis shawab. (Yan'z)

Selasa, 17 Agustus 2010

HARTA DI TANGAN MUSLIM

Wahai 'Amru, alangkah baiknya harta di tangan orang yang sholeh. (HR. Ahmad)

Islam ini bukan agama sufistik. Islam tidak menjadikan umatnya seperti pendeta-pendeta atau rahib-rahib yang membenci kehidupan dunia. Islam tidak mengajarkan kita untuk membenci dunia, tetapi Islam memerintahkan kita untuk mengendalikan dunia, memanfaatkan dunia untuk bekal kita di akhirat.

Kata siapa Rasulullah adalah orang yang miskin. Kalau standar miskin adalah tidak punya handphone, mungkin memang benar Rasulullah miskin. Tapi kalau standarnya handphone, Abdurrahman bin Auf yang punya harta berlimpah juga terketegori miskin dong. Hehe, Cuma bercanda kok. Kalo standar miskin adalah baju yang bertambal, jarang makan enak dan kenyang, atau minum dari gelas-gelas emas, maka Rasulullah terkategori miskin. Tapi coba kita cek kekayaan Rasulullah.

Kalian pernah dengar Dzul-Lujjain? Dzul Lujjain itu pedang komando Rasulullah. Penelitian mengatakan bahwa perlu sekitar dua kilogram emas untuk menempanya menjadikan pedang yang begitu berkilat ketika terkena cahaya matahari. Kita hitung aja, harga emas satu gram berapa? Anggaplah dua ratus ribu, kalikan aja dua ribu gram. Empat ratus juta! Ya, untuk pedang saja Rasulullah mengalokasikan dana empat ratus juta, masa dibilang miskin.

Lihat pula Dul-dul, keledai yang diberikan Muqauqis kepada Rasulullah, keledai ini punya kemampuan lari yang cepat, cobalah kalian hitung sendiri jumlahnya kalau diuangkan. Kesimpulannya, siapa bilang Rasulullah miskin. Rasulullah adalah sosok yang sangat kaya, sangat kaya.

Lalu bagaimana dengan catatan sejarah yang menyebutkan beliau tidur di atas pelepah kurma, hingga membekas pada punggungnya. Bagaimana pula dengan cerita heroik dalam perang khandaq, dimana saat itu beliau mengganjal perutnya dengan dua batu karena tidak ada yang dimakan. Bagaimana pula dengan api yang tak pernah menyala di dapurnya selama dua purnama? Bukankah itu pertanda kesederhanaan beliau?

Kesederhanaan, iya. Tapi kalau kemiskinan, tidak. Kesederhanaan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kemiskinan. Kalau kemiskinan, memang harus memiliki kesederhanaan. Itu pasti, karena kalau memang tidak punya apa-apa, ya tidak ada pilihan lain selain hidup sederhana. Tapi kalau kaya, tidak harus mewah bukan?

Kaya tidak harus mewah. Kekayaan di tangan seorang Muslim adalah untuk memudahkannya menggapai ridho Allah. Jadi, hartanya hanya dialokasikan untuk pengabdian pada Allah. Kalau tidak ada hubungannya dengan pengabdian pada Allah, maka seorang Muslim tidak akan pernah mengalokasikannya ke sana.

Contohnya Rasul, apa hubungannya ranjang yang empuk dengan ketaatan pada Allah? Justru kadang-kadang kasur yang empuk bisa melenakan. Saking nikmatnya tidur malah tidak bisa bangun untuk shalat malam, bahkan untuk shalat shubuh sekalipun. Tapi untuk hal yang berhubungan dengan pengabdian pada Allah, maka Rasul akan mengupayakan semaksimal mungkin.

Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan kepada Allah. (HR. Ad-Dailami)

Orang-orang fakir-miskin akan memasuki surga lima ratus tahun sebelum orang-orang kaya memasukinya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Hampir saja kemiskinan berubah menjadi kekufuran. (HR. Ath-Thabrani)

Bagi seorang Muslim, harta adalah investasinya yang luar biasa untuk akhiratnya. Lihatlah orang-orang kaya di masa awal kenabian, justeru dengan kekayaannya-lah Allah menurunkan kemenangan bagi kaum Muslimin. Utsman bin Affan menginfaqkan bahan makanan untuk seribu orang, seribu ekor kuda, dan lain-lain. Abdurrahman bin Auf, Abu Bakr, dan para jutawan Muslim lainnya juga melakukan yang sama, mereka menjadikan harta kekayaannya sebagai investasi akhirat.

Itulah kenapa Rasulullah mengatakan bahwa
“…Alangkah baiknya harta di tangan orang yang shalih.” (HR. Ahmad)

karena di tangan Muslim yang shalih, harta akan ia gunakan untuk taat pada Allah, untuk menyebarluaskan Islam, untuk dakwah, untuk jihad, untuk membantu saudara sesama Muslim, untuk membebaskan budak, untuk membeli senjata, untuk membeli kuda yang bisa mengantarkan kemanapun pergi. Maka tepatlah kata Anis Matta, menjadi seorang Muslim harus kaya.

“Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” (TQS. Al-Baqarah : 247)

Maaf, saya mengambil contoh Thalut, bukan berarti saya mengatakan Thalut adalah Muslim. Bukan, karena predikat Muslim hanya diberikan Allah kepada ummat Nabi Muhammad Saw. Sementara Thalut adalah ummat Nabi Dawud alaihissalam, yang memiliki satu kesamaan dengan kita, yaitu menyembah Allah dan tak menyekutukannya dengan yang lain.

Lihatlah Thalut, Allah memilihnya menjadi pemimpin karena Thalut adalah orang yang memiliki ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa. Lha, mana kayanya? Bukankah kita membahas tentang pentingnya menjadi orang shalih yang kaya? Tunggu dulu, memang kata kekayaan tidak disebutkan secara tegas dalam surah al-Baqarah ayat 247 itu. Tapi coba kita kaji lebih dalam; Thalut adalah orang yang ilmunya luas dan tubuhnya perkasa. Untuk memiliki ilmu yang luas, perlu alokasi dana yang tak sedikit. Kita saja, untuk dapat gelar doktor di bidang hadits, perlu berapa lama kuliah, berapa dana yang kita keluarkan? Bukankah untuk itu kita harus ‘kaya’ dulu?

Lalu, tubuh yang perkasa. Bukankah untuk membentuk tubuh yang perkasa diperlukan gizi yang cukup, makanan yang sehat, olah raga yang cukup, dan latihan yang ekstra. Bukankah untuk memenuhi itu semua tidak gratis?

Kesimpulannya, menjadi Muslim memang harus kaya. Tapi bukan berarti tidak boleh miskin. Keduanya mulia di sisi Allah, asalkan si miskin ini tetap berusaha dengan kualitas yang sama dengan si kaya. Dia berusaha agar bisa menjemput rizqi Allah yang sangat luas, agar dengan rizqi itu dia bisa menghidupi anak dan isterinya, dia bisa berinfaq untuk jihad fi sabilillah, dengan rizqi itu pula dia bisa berinvestasi untuk akhirat, dengan rizqi itu dia menuntut ilmu, dengan rizqi itu ia berjuang.

Dan, ketika saya mengatakan menjadi Muslim harus kaya, makna kekayaannya harus diluruskan dulu. Kekayaan bagi seorang Muslim, berbeda dengan kekayaan bagi seorang kapitalis sejati. Bagi seorang Muslim, kekayaan bukanlah jumlah mobil yang diparkir di depan rumah, bukan pula jumlah AC yang terpasang di setiap sudut rumah, bukan pula tabungan bermilyar-milyar di bank. Tapi kekayaan adalah apa yang kita kontribusikan untuk Islam.

Kamis, 12 Agustus 2010

Hari gini masih pake riba? apa kata akhirat...?

Kalo liat iklan Pajak setahun terakhir, memang cukup kreatif... Hari gini belum punya NPWP? apa kata dunia..?!

Kalau pajak aja bisa bikin slogan begitu... sudah saatnya kita punya slogan juga... "Hari gini masih pake riba..? apa kata akhirat..?!

Kalau dunia saja sudah kita khawatirkan, apalagi akhirat makin lebih perlu lagi kita perhatikan. Apalagi bahaya riba dan segala turunannya ini dahsyat walaupun tidak langsung terasa. Dan bahayanya pun dunia dan akhirat.

Dengan sistem ribawi, ekonomi dunia bisa menciut seperti sekarang ini seperti balon meletus, atau seperti buih di lautan yang terbentuk ketika ombak menarik diri dan hancur kembali ketika diterjang ombak yang baru. Pertumbuhan ekonomi semu, yang kemudian akan hancur kembali dengan sendirinya seperti yang sekarang terjadi.

"Ah, saya kan gak makan riba, saya masih dipaksa bayar riba sama bank. Abis kalo gitu gak dikasi pinjem sama bank" gitu kelit para "tukang kredit" ke bank.
Bro', yang bayar, yang dibayar, saksinya, dan yang nyatet itu sama aja.

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam "Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba), mereka sama saja". (HR. Muslim dan Ahmad)

Duh, kalo liat hadist di atas, bukan cuma yang kredit dan yang ngasih kredit doang yang kena dong. Yang kerja di bank dan lembaga keuangan konvensional juga ikut kena tuh.

Lagian, hari gini kan banyak bank syariah, finance syariah, dll. Udah nyoba belum?
"Bank syariah kan lebih mahal..." ngeles lagi deh. Bang, kalo lagi di jalan kehausan, trus di Circle K cuma ada aer putih Evian Rp 26.000 dan Bir Bintang kaleng Rp 10.000,... emang ente mo pilih yang mana?

Please.... jangan ada bunga diantara kita...
Hari gini masih pake riba? apa kata akhirat...?!

Rabu, 23 Desember 2009

If you wanna be rich & healthy, be happy…!

Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, termasuk kita sendiri, tidak bisa kita hindari anggapan bahwa semakin kaya seseorang pastilah ia akan semakin bahagia. Atau dengan kata lain, kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan. Tapi ternyata, anggapan itu tidak selalu benar, meskipun juga tidak bisa kita bilang salah. Ada beberapa penelitian yang menarik untuk bahas berkaitan dengan hal ini:

Penelitian dilakukan pada tahun 1957 di Amerika Serikat. Pada saat itu rata-rata penghasilan adalah 10.000USD dan kehidupan pada saat itu masih tanpa televisi, mesin cuci, atau perlengkapan rumah tangga yang canggih lainnya. 35% dari penduduk yang disurvey menyatakan bahwa kehidupan mereka pada saat itu “sangat bahagia”. Survey yang sama kemudian dilakukan pada tahun 2004 ketika rata-rata penghasilan penduduk Amerika sudah 3 kali lipatnya (inflasi telah disesuaikan) atau sekitar 30.000USD (dengan standar harga tahun 1957). Tentu saja pada tahun 2004 ini kehidupan mereka sudah lebih modern dengan rumah tangga rata-rata memiliki televisi, mesin cuci, dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Tapi ketika ditanyakan mengenai kebahagiaan, ternyata ada 34% yang menjawab bahwa mereka merasa “sangat bahagia”. Penelitian di atas menunjukkan bahwa walaupun penghasilan sudah naik 3 kali lipat, tapi tingkat kebahagiaan tidak berubah. Bahkan sedikit turun.

Standar rata-rata penghasilan orang Amerika Serikat sekarang adalah sekitar 35.000USD, dari kalangan orang menengah ini diajukan pertanyaan “jika diukur dengan waktu, seberapa sering Anda merasa bahagia?” Ternyata mereka menjawab 62% dari waktu saya merasa bahagia.
Pertanyaan yang sama kemudian diajukan kepada golongan orang terkaya di Amerika dengan penghasilan di atas 10juta USD atau 300 kali lipat dari kalangan menengah. Kalangan super kaya ini menjawab bahwa mereka merasa bahagia 77% dari waktu yang mereka miliki. Dengan perbedaan penghasilan 300 kali lipat, ternyata mereka memiliki tingkat kebahagiaan yang tidak terlalu jauh berbeda.

Sekarang kita lihat kalangan miskin dan sangat miskin di Amerika. Penduduk yang berpenghasilan di bawah 20.000USD (sangat miskin) ternyata memiliki peluang untuk meninggal dunia di usia muda 3,5 kali lebih besar daripada mereka yang memiliki penghasilan 70.000USD (miskin). Orang-orang miskin cenderung lebih berisiko terkena penyakit darah tinggi, depresi, dan penyakit jantung kronis. Tumbuh dalam lingkungan orang miskin dapat mengurangi aktivitas pada left prefrontal cortex, bagian otak yang memproduksi rasa senang, sehingga membuat kaum miskin lebih mudah terkena depresi yang kronis. Broken family juga lebih banyak terjadi pada keluarga miskin.

Dari ketiga penelitian itu menunjukkan bahwa hidup dalam kondisi miskin memang cenderung lebih sulit untuk merasa bahagia karena banyaknya permasalahan keuangan yang dihadapi. Semakin baik tingkat penghasilan seseorang, maka akan semakin besar juga peluangnya untuk merasa bahagia. Tapi, tingkat rasa bahagia ini semakin kecil bertambah jika sudah mencapati tingkat kekayaan tertentu. Begitu kita memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, tambahan lebih banyak kekayaan hanya menambah sedikit tambahan rasa bahagia daripada yang kita duga. Dalam kondisi di bawah rata-rata, penambahan kekayaan akan menambah rasa bahagia secara signifikan. Tapi dalam kondisi di atas rata-rata, penambahan kekayaan tidak lagi secara signifikan menambah rasa bahagia.

Tapi mari kita lihat penelitian lain untuk menunjukkan premis sebaliknya, bahwa ternyata kebahagian bisa membuat seseorang lebih kaya.

Pada tahun 1976, ribuan mahasiswa baru ditanyakan mengenai seberapa bahagianya mereka dengan skoring tertentu. 20 tahun kemudian, ketika mereka sudah masuk dunia kerja, kepada mereka ditanyakan berapakah penghasilan mereka sekarang. Ternyata, kelompok mahasiswa yang memiliki skor kebahagiaan tertinggi rata-rata memiliki penghasilan 31% lebih tinggi daripada kelompok mahasiswa yang memiliki skor kebahagiaan terendah.

Dalam penelitian yang berbeda, 300 karyawan dari 3 perusahaan yang berbeda di Amerika diteliti tingkat kebahagiaan dan peningkatan penghasilan mereka. Penelitian ini kemudian membuahkah kesimpulan bahwa semakin mereka merasa bahagia, semakin meningkat pula penghasilan mereka 18 bulan kemudian. CEO yang periang ternyata juga bisa meningkatkan kinerja dan produktivitas para karyawannya yang pada ujungnya meningkatkan profit perusahaan. Dan investor yang selalu menjaga mood-nya dalam keadaan baik walapun pernah merugi, mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.

Penelitian ini membuktikan bahwa kebahagiaan seseorang cenderung membawa korelasi positif terhadap penghasilannya. So, if you wanna be rich, be happy. Dan ternyata, kebahagiaan adalah pilihan. Kita sendiri yang memilih untuk merasa bahagia atau tidak.

Kebahagiaan ini juga berhubungan dengan kesehatan. Wanita yang berbahagia cenderung memproduksi hormone stress lebih sedikit dalam tubuh mereka. Dan kondisi ini akan bertahan sepanjang hari. 1000 orang lansia di Belanda yang banyak tertawa, optimis dengan masa depan, berusaha mencapai target dalam hidupnya memiliki angka mortalitas 29% lebih rendah daripada mereka yang kurang optimis. Menjadi extrovert juga lebih sehat karena mereka yang santai dan terbuka memiliki kadar glycosylated hemoglobin yang lebih rendah dalam darah mereka sehingga lebih kecil terkena risiko penyakit diabetes dan penyakit lainnya yang berhubungan.

Mari kita berfikir terbalik. Bukannya mengejar harta agar bisa bahagia, tapi berbahagialah agar hidup kita tercukupi dan lebih sehat. If you wanna be rich and healthy, be happy…!
Thanks To: Mas Ghazali

Jumat, 13 November 2009

Apakah Formula Bisnis Halal dan Legal

Apakah Formulabisnis Legal dan Halal

OF COURSE. Semua bisnis yang diajarkan di Formulabisnis 100% legal, dan bukan "bisnis penipuan (haram / illegal). Penamaan "Formulabisnis" supaya mudah diingat saja dan bukan karena bisnis yang diajarkan illegal.

Formula di sini bermakna Disini diajarkan bagaimana Formula yang tepat untuk menghasilkan uang di dunia maya (internet)...

Dan ingat yang diajarkan di Formulabisnis bukan MLM anda tahu MLM penuh kontroversi karena ada yang mengatakan haram dan tidak (Dikatakan haram jika tidak ada produk dan merugikan downline paling bawah sedangkan downline yang di atas enak-enakan), Formulabisnis bukan investasi riba, bukan money game, bukan judi, tanpa cari member, apalagi menjadi downline orang lain. Formulabisnis adalah bisnis yang Halal, Legal, Elegan dan Terhormat.

Apakah Formulabisnis Cocok Untuk Pemula


Ya, Formulabisnis sangat cocok bagi Anda yang pemula atau baru ingin mencoba memulai bisnis online. Karena Formulabisnis memang didesain untuk para pemula.


Anda jangan ragu dan khawatir Anda tidak bisa menjalankan bisnis online. Justru di sinilah Anda akan dibimbing untuk memulai bisnis online dari NOL, dari dasar. Yaitu dengan adanya konsultasi gratis selama 100 hari, jadi anda jangan takut akan menemukan kesulitan di tengah jalan, toh Anda bisa konsultasi untuk memecahkan masalah yang Anda alami.


Saya awalnya Gaptek dengan Bisnis Online bahkan untuk membuat Blog pun saya tidak bisa, tapi begitu bergabung dengan Formulabisnis, Anda bisa lihat sendiri inilah Blog saya walaupun sederhana tapi saya merasa puas karena bisa menciptakan Blog hasil karya sendiri di bawah panduan Formulabisnis dari Pa Joko Susilo.


Apakah Formulabisnis Hanya Untuk Pemula


Tidak, Formulabisnis memang direkomendasikan untuk Pemula tapi bukan berarti yang sudah webmaster tidak diperbolehkan bergabung dengan Formulabisnis. Formulabisnis bisa diikuti oleh semua kalangan, baik itu sebagai pencari kerja sampingan, pegawai, karyawan, penggangguran, ibu rumah tangga, mahasiswa bahkan pelajar sekalipun.


Bahkan banyak mahasiswa dan pelajar yang sukses bersama Formulabisnis, contohnya saya sendiri….hehehe Ada juga yang masih SMA namanya Iman Daryanto yang sudah mampu meraup Dollar US$ 119,5 hanya dalam seminggu karena mengikuti apa yang diajarkan Uang panas. Untuk lebih jelas silahkan Klik DI SINI dan baca dibagian Kisah Sukses Client Formulabisnis.


Apakah Mudah Untuk Menjalankannya

Sebagian orang mengatakan bahwa bisnis online itu mudah, sebagian orang mengatakan bahwa bisnis online itu susah. Kalau saya sendiri merasa bahwa bisnis online itu sangat mudah. Yang jelas, bisnis online akan susah jika Anda menganggapnya susah, dan akan mudah jika Anda menganggapnya mudah. Sama seperti dalam bisnis apapun (entah itu online atau offline), cara pandang Anda yang akan menentukan apa yang Anda rasakan, apakah itu mudah atau susah.

Yang jelas juga, bisnis online akan susah jika Anda tidak tahu caranya dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karenanya segera pesan panduan bisnis uangpanas untuk membantu memulai dan mempermudah jalan Anda dalam berbisnis di dunia internet.

Apa Yang Kita Dapatkan di Formulabisnis

Banyak sekali, kita akan mendapatkan banyak macam bisnis yang benar-benar menghasilkan Uang, baik itu dalam bentuk Rupiah maupun Dollar. Dan bisnis-bisnis tersebut tidak begitu saja diberikan pada Anggota Formulabisnis, karena sebelumnya akan di uji coba oleh pemilik situs Formulabisnis yaitu Pa Joko Susilo Jika sesuai dan benar-benar menghasilkan Uang akan diinformasikan ke Anggota Formulabisnis.

Menurut saya Formulabisnis bukan hanya sekedar bisnis tetapi Tempat Konsultasi Bisnis yang memberikan kita Jalan untuk mendapatkan penghasilan dari Internet. Makanya Formulabisnis disebut juga Lowongan Kerja Dari Rumah.

Apakah Formulabisnis Sama Seperti Bisnis Lain

Banyak perbedaan antara dengan bisnis lainnya, walaupun ada sedikit kesamaan tapi itu wajar dan keunggulannya pun sama bedanya. Bisnis selain Formulabisnis hampir rata-rata hanya Fokus ke SATU bisnis tersebut dan tentunya penghasilan yang akan kita dapatkan pun Ala kadarnya. Sedangkan di Formulabisnis kita akan mendapatkan berbagai Peluang Bisnis, bukan hanya SATU, DUA atau TIGA. Dan peluang bisnis tersebut tidak sulit untuk dijalankan, toh kalau pun kita kesulitan kita bisa Konsultasi dengan Pa Joko Susilo Gratis.dan kita nanti kan diberi posting2 yang bisa kita gunakan untuk bisnis online agar sukses

Mengenai apa saja yang akan diajarkan dari Uang Panas, silahkan Anda lihat di situs Formulabisnis silahkan Klik DI SINI. Saran saya segeralah bergabung dan dapatkan Tips dan Trik mendapatkan Rupiah - Dollar dari berbagai bisnis sederhana di Internet.

Apakah Ini Penipuan?

Saya tegaskan kepada Anda, bahwa ini sama sekali bukan penipuan. Saya seorang yang beriman, jadi saya pantang mengambil uang dengan jalan yang haram (menipu). Saya tidak nekat memasukkan batu neraka ke dalam perut saya dan keluarga hanya untuk beberapa puluh juta rupiah.

Saya jamin, Anda benar-benar berpeluang mendapat uang dari internet melalui ide-ide bisnis yang diajarkan Pa Joko Susilo. Hanya saja harap difahami bahwa Anda harus bekerja dan berusaha dalam menjalankannya karena saya tidak mengajarkan cara dapat uang tanpa kerja atau cara kaya mendadak. Bisnis-bisnis yang saya ajarkan butuh waktu beberapa minggu untuk bisa dipetik hasilnya, walau ada juga yang cukup 1-2 hari saja.
Untuk tau lebih jauh tafadhal klik di SINI..

Template by : kendhin x-template.blogspot.com